Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jokowi Sindir Ahok di Imlek Nasional: Sudah Jadi Komut Pertamina Malah Tidak Datang

Thursday, January 30, 2020 | 20:00 WIB Last Updated 2020-01-30T13:02:27Z

JAKARTA (DutaJatim.com)  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam acara Imlek Nasional. Pasalnya, Ahok yang sekarang sudah diberi jabatan komisaris utama PT Pertamina tidak hadir dalam acara perayaan Imlek Nasional tersebut.

Bahkan Jokowi berkali-kali menyinggung absennya Komut PT Pertamina itu. 

"Ahok teman baik saya, tapi tak datang ke Imlek setelah jadi Komut (Pertamina)," kata Jokowi dalam acara tersebut.


Sindiran Jokowi kepada Ahok itu dibenarkan pula oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Ujang  menilai ucapan Jokowi itu merupakan  kode untuk Ahok. Menurut dia,  mungkin saja Jokowi kini mulai beranggapan bahwa Ahok sudah lupa kepadanya setelah diberi jabatan sebagai bos Pertamina.

"Itu peringatan atau kode untuk Ahok. Mungkin dulu Ahok minta ke Jokowi agar bisa jadi Komut Pertamina. Tapi ketika sudah jadi komut dia malah lupa. Datang di acara tersebut pun tidak. Artinya, bisa saja Ahok dianggap sudah lupa dan tak menghormati Jokowi," kata Ujang kepada wartawan Kamis 30 Januari 2020.


Sindiran Jokowi itu disampaikan dengan nada santai. Juga  sarat dengan canda, tapi Ujang mengatakan itu peringatan ringan. Cara seperti itu memang lumrah dilakukan orang Jawa seperti Jokowi.

"Ya. Peringatan ringan. Orang Jawa seperti Jokowi itu walaupun pelan atau halus memperingatkan dengan cara guyonan. Tapi memiliki makna yang dalam. Maknanya itu peringatan. Kalau sudah jadi, ya, jangan lupa sama teman," kata Ujang.

Dia lantas menyoroti nama Ahok yang berulang kali disebut Jokowi, dari sapaannya ke anak Ahok hingga ke peserta acara yang mirip Ahok. Baginya, itu pertanda bahwa Jokowi tersinggung.

"Kalau diulang-ulang, itu artinya memang Jokowi merasa tersinggung karena Ahok tak datang," katanya seperti dikutip dari detik.com.

Tapi peneliti politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, mengatakan tak ada yang spesial ketika Jokowi menyinggung absennya Ahok. Dia menyebut itu komunikasi biasa saja.

"Saya kira, itu cuma sekadar komunikasi biasa saja. Pak Ahok kebetulan tidak di situ, terus Pak Jokowi heran. Kalau untuk kode-kode politik, saya kira move politik Pak Jokowi untuk Pak Ahok kan sudah selesai. Pak Ahok sudah dapat kursi Komut," kata Arya kepada wartawan.

Sedangkan ucapan Jokowi yang berulang kali menyebut nama Ahok ia nilai sebagai tanda kedekatan Jokowi-Ahok. Apalagi, lanjutnya, acara imlek ini memang konteksnya pas dengan Ahok yang merupakan orang Tionghoa.

"Ya ini kan menunjukkan Pak Jokowi itu dari dulu sudah dekat dengan Pak Ahok, dari zaman masih jadi gubernur. Nah, ini acaranya kan Imlek, jadi pas sama Pak Ahok yang Tionghoa," katanya.

Jokowi beberapa kali menyebut nama Ahok dalam acara Imlek Nasional di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/1/2020) hari ini. Jokowi pertama-tama menyapa Nathania Purnama yang merupakan putri Ahok dan Veronica Tan. Kemudian, Jokowi menyinggung soal Ahok yang tidak ada dalam acara itu.

"Teman baik saya Pak Ahok. Tapi nggak dateng, setelah jadi Komut Pertamina nggak dateng," ujar Jokowi sambil geleng-geleng kepala sembari tersenyum.

Jokowi juga menyinggung kembali nama Ahok ketika bertemu dengan salah seorang peserta bernama Ang-Joko. Jokowi menyebut wajah yang bersangkutan mirip Ahok. Jokowi sempat mengecek e-KTP milik Joko untuk membuktikan nama asli Joko.


Baju Cheongsam & Beskap

Dalam acara yang digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (30/1/2020) itu  Jokowi mengenakan baju cheongsam berwarna merah.

Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelum duduk di kursinya, ia menyalami para tamu undangan dan sejumlah warga.

Tak hanya Jokowi yang berbaju cheongsam. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga mengenakan baju khas Tionghoa itu.

"Saya senang bisa pakai baju ini. Ketua panitianya pakai baju tradisional Jawa. Ini kan dibalik-balik aja," ujar Jokowi mengomentari Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 Gandi Sulistyanto yang malah mengenakan beskap Jawa dan blangkon.

Jokowi lalu meminta para tamu yang hadir melihat hal tersebut sebagai keistimewaan Indonesia yang bisa menyatukan seluruh budaya dalam satu negara kesatuan.

Dia  pun meminta masyarakat memelihara keragaman tersebut dan menjaga persatuan.

"Kita ini beragam. 714 suku yang kita miliki dengan bahasa daerah 1.100 lebih. Enggak ada negara seberagam Indonesia. Ini yang patut kita syukuri. Bahwa meskipun kita beraneka ragam tapi kita tetap satu sebagai saudara sebangsa setanah air yang hidup di Indonesia," kata Presiden. (det/kcm)




No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update