×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mahasiswa RI di Wuhan: Saya Khawatir tapi Wuhan Bukan Kota Hantu

Monday, January 27, 2020 | 11:19 WIB Last Updated 2020-01-27T04:19:48Z

Mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan.

SURABAYA (DutaJatim.com) - Selain 12 mahasiswa asal Jawa Timur di Kota Wuhan, China, masih banyak lagi WNI yang berada di kota yang jadi pusat penyebaran virus Corona itu. Salah satunya mahasiswa asal Aceh bernama  Fadil.

Fadil membenarkan kondisi di Kota Wuhan mengkhawatirkan tapi bukan seperti kota hantu. Dia membantah kabar  di media sosial soal kondisi kota itu.

"Ada yang bilang mencekam, ya saya sendiri sedikit khawatir ya soal kondisi di kota Wuhan. Tapi kalau dibilang kota hantu, kota zombie, seperti di medsos, saya enggak setuju," kata Fadil seperti dikutip dari iNews Senin 27 Januari 2020.

Media sosial mengabarkan kondisi Kota Wuhan mencekam.  Dalam  video yang beredar masyarakat di Wuhan berjatuhan usai diduga terkena virus Corona. Kota ini kemudian digambarkan seperti film -film horor berlatar belakang bencana alam baik produksi Korea Selatan seperti Train to Busan atau Outbreak yang menceritakan virus Ebola.

Fadil mengakui saat ini situasi di Wuhan sendiri memang sepi. Namun hal itu karena warga libur  merayakan  Imlek sehingga keadaan di jalanan kota pun menjadi sepi.

"Wuhan sedang libur imlek dan mahasiswa sedang libur semester jadi sepi, tidak seperti yang kita lihat di media sosial," kata Fadil.

Selain itu Fadli menyatakan berdasarkan informasi yang diterimanya korban yang meninggal dunia karena terkena virus corona ini kebanyakan di usia 40-60 tahun. Begitupula untuk warga negara asing hingga kini belum ada yang terkena virus tersebut.

"Informasi yang saya dapatkan, korban yang meninggal dunia kebanyakan usianya 40-60 tahun kebanyakan warga tiongkok sendiri. Jadi sampai saat ini baik mahasiswa atau warga asing alhamdulillah tak ada yang tertular virus corona," katanya.

Namun dia mengaku dirinya dan  kawan-kawan lainnya tak berani untuk keluar asrama. Mengapa?

Hal tersebut  karena Pemerintah Kota Wuhan mengimbau setiap warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini seiring dengan makin merebaknya Virus corona di wilayah tersebut. Ini juga yang membuat kota jadi sepim

"Kami mahasiswa indonesia, 4 hari kita stay saja di asrama, tak keluar rumah sama sekali, kecuali kalau kita berbelanja bahan makanan," katanya.

Fadil sendiri beserta kawan-kawannya di Perhimpunan Pelajar Indonesia di Wuhan sudah berkomunikasi dengan KBRI Beijing. Hal tersebut untuk mendiskusikan apakah para mahasiswa harus dievakuasi atau tidak.

"Selaku mahasiswa Indonesia, kami diimbau untuk tidak keluar rumah dan selalu menjaga kesehatan. Untuk langkah selanjutnya, masih didiskusikan apakah kita akan dievalukasi atau tidak, kita masih menunggu," katanya.

 Pemerintah RI mencatat ada 12 mahasiswa asal provinsi Aceh sedang berada di Wuhan, China dan terisolasi karena akses keluar-masuk kota sudah ditutup menyusul mewabahnya virus korona. Mereka berada di China dalam rangka pendidikan. (in)

Berikut data 12 mahasiswa Aceh di Kota Wuhan:

1. Fadil - CCNU Wuhan asal Aceh Utara

2. Siti Mawaddah - HUDA Wuhan asal Sigli, Pidie

3. Alfi Rian - WUT Wuhan, asal Aceh Utara

4. Ory Safwar - CCNU Wuhan asal Banda Aceh

5. Siti Sahara - WHUT Wuhan-Aceh Tenggara

6. Hayatul - HUST Wuhan Lhoksumawe

7. Maisal - HUST Wuhan asal Aceh Besar

8. Jihadullah - WHU Wuhan asal Banda Aceh

9. Ita Kurniawati - WHU Wuhan asal Nagan Raya

10. Agus - Zhongnan Wuhan asal Sabang

11. Intan Maghfirah - JISU CC asal Banda Aceh

12. Sapriadi - JISU CC asal Meulaboh

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update