Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Raja Abal-abal Akhirnya Minta Maaf, Ratunya Masih Suka Menangis

Tuesday, January 21, 2020 | 11:48 WIB Last Updated 2020-01-21T04:48:07Z

SEMARANG (DutaJatim.com) - Pria yang mengaku raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, akhirnya menyerah. Dia mengakui hanya rakyat jelata yang terkena halu (halusinasi) menguasai Keraton Agung Sejagat. Itu hanya khayalannya semata. Karena itu dia pun meminta maaf kepada masyarakat.

"Saya mohon maaf," kata Toto kepada wartawan di ruang DirKrimum Polda Jateng, Semarang, Selasa (21/1/2020) pagi tadi. 

 Toto didampingi kuasa hukumnya Muhammad Sofyan. Dengan mengenakan baju tahanan warna biru, Toto tampak lesu. Dia lebih banyak menundukkan kepala. Diam.
Toto dan 'ratunya' Fanni Aminadia mengaku bersalah. Khususnya soal wangsit yang diakuinya sebagai khayalan belaka. 

"Sudah mengaku bersalah dan yang dikatakan dapat wangsit itu hanya khayalan dia," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna kepada wartawan di ruang kerjanya. 

Meski para tersangka sudah mengakui kerajaan mereka hanya khayalan, jadwal pemeriksaan psikolog tetap dilakukan. Polisi menduga ada masalah kejiwaan pada raja dan ratu abal-abal itu. 

"Ahli psikologi tetap akan dipanggil, akan dilihat kondisinya," katanya. Toto Satoso juga tidak ada garis keturunan dengan kerajaan di Mataram maupun Majapahit seperti yang diakui sebelumnya. Ahli sejarah juga telah menelusurinya.

"Dia kan berbelit-belit. Dia mengaku dapat wangsit. Dia mengaku keturunan kerajaan. Padahal tidak ada sama sekali keturunan kerajaan, sudah kita cek ahli sejarah dan budaya, tidak ada keturunan raja Mataram atau Majapahit. Dia akhirnya akui kalau mengada-ada," katanya. 

 Batu prasasti ternyata juga abal-abal. Dia sudah merencanakan dengan matang. Prasasti pahatan mirip benda purbakala di Purworejo maupun Klaten itu bohong. Batu itu didatangkan kemudian dipahat dengan gambar referensi dari mesin pencari Google. 

 "Toto mengatakan ada dua di Jateng, Purworejo dan Klaten. Di Klaten ditemukan batu prasasti yang dibuat sendiri. Dari gunung dibuat sendiri, dari mana gambarnya? Dapat dari Google. Dibuat seakan temuan bersejarah," katanya. 

 Sejak kasus ini terungkap sang ratu abal-abal Fanni Aminadia kadang masih menangis.  Begitu pula saat ditanya penyidik, termasuk jika ditanya terkait kuburan janin di rumah Toto di Sleman. Janin itu kabarnya hasil hubungannya dengan Toto meski belum suami istri sah menurut negara. 

 "Nangis kalau ditanya soal itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Budi Haryanto. Budi menjelaskan pihaknya tidak bisa mendalami soal janin tersebut karena lokasinya berada di Yogyakarta alias di luar daerah hukum Polda Jateng. Meski demikian dia membenarkan ada saksi yang mengatakan janin tersebut dikubur Fanni dibantu orang lain. 

"Keguguran atau tidak belum tahu. Kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya Yogya. Tapi memang ditemukan dalam kendhil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," katanya. (wis/det)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update