Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ngopi Ngaji Bareng, Model Dakwah Aswaja Rahmatan Lil 'alamin

Saturday, February 15, 2020 | 09:48 WIB Last Updated 2020-02-15T02:48:56Z


LAMONGAN (DutaJatim.com) - Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) PC Ansor Lamongan mengadakan Ngopi serta Ngaji bareng seluruh anggota MDS dan Ansor Banser Lamongan, Jumat (14/02/2020).

 Acara tersebut dihadiri Ketua Pengurus Wilayah MDS RA yang juga ketua PCNU Kota Pasuruan H.M Nailur Rahman. Kegiatan tersebut dalam rangka Hari Ulang Tahun (Harla) NU.


Pada kesempatan itu Gus Amak  didampingi Gus Anjab sekretaris PW MDS RA, Muh. Masyhur Ketua PC Ansor Lamongan, Ketua MDS RA Lamongan Gus Irul, H. Supandi Ketua PCNU Lamongan dan Kompol Budi Santoso Kapolsek Kota Lamongan. Gus Amak menyampaikan beberapa poin model dakwah Aswaja yang Rahmatan Lil 'alamin dalam acara yang diadakan di aula PC Ansor Lamongan tersebut.

Dalam acara ngopi serta ngaji kali ini, Gus Amak menuturkan, bahwa kita harus tetap mempertahankan model dakwah dari para wali dan pendiri NU. Yakni dengan tetap mempertahankan kearifan lokal dan budaya nasantara yang berdiri seiring dengan syariat islam. Cari momentum yang pas dan kata-kata yang cocok untuk memberikan dakwah kepada para sahabat dan yang belum sahabat, serta jangan terlalu fanatik, dan dahulukan ukhuwah. 

"Tak lupa juga harus  saling menyayangi, saling melindungi dan menjaga perasaan satu sama lain, serta santun kepada mereka yang berbeda. Karena tradisi kita yang perlu dipertahankan saat ini adalah kemesraan dalam ber-dakwah. Kenapa harus tetap mempertahankan metode ngopi-ngaji, karena metode tersebut ternyata masih relevan hingga saat ini," terang Gus Amak yang alumni Universitas Syiria.

Menurutnya, melihat fenomena hari ini waktunya kita uswah. Beruswah itu bukan suatu ke-riya'an. " Kita harus menyebarkan kebaikan yang telah kita lakukan. Jadi bisa dan sebarkan semua kegiatan yang baik mungkin juga di media sosial (medsos)," katanya.

Hari ini bukan hanya tentang " انظر ما قال (Undzur ma qola)، tetapi perlu juga انظر كيف قال" (Undzur kaifa qola), Lihat apa yang di sampaikan, jangan lihat orang (siapa) yang menyampaikan. Hal itu terdapat dalam penjelasan Hadits 216, dalam kitab Mirqôtul Mafâtih Syarhu Misykâtil Mashôbih karangan Syaikh Ali al-Qori", Gus Amak menyampaikan kutiban dari

"Serta syukuri apa yang telah diwariskan oleh para sesepuh NU kita dan tetap jaga persatuan dan kesatuan NKRI kita yang menjadi tempat bagi NU. Karena cinta tanah air merupakan sebagian bentuk dari iman kepada Allah SWT", tutur Gus Amak, yang juga cucu dari alm KH. Abd Hamid Pasuruan tersebut.

Kapolsek Kota Lamongan Kompol Budi Santoso yang juga hadir dalam acara itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder Nahdlatul Ulama, karena dengan adanya organisasi NU ini, kelanjutan berbangsa dan bernegara tetap berlangsung harmonis. 

"Kami yakin, TNI/Polri selalu bisa bersinergi dengan Ansor Banser menjaga keutuhan NKRI, karena jargon Cinta Tanah Air salah satu wujud nama organisasi atau lembaga yang ingin NKRI tetap ada sampai  akhir zaman,"  ujar Kompol Budi Santoso. (ful)





No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update