Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Warga Desa Sapih, Lumbang, Probolinggo, "Belum Merdeka", Tunggu Bantuan Gubernur Khofifah (1)

Wednesday, March 18, 2020 | 18:51 WIB Last Updated 2020-03-18T11:51:21Z

Warga terjatuh dari motor saat membawa hasil panen untuk dijual ke pasar di jalanan sempit dan masih berupa tanah. Sungguh Kasihan.


PROBOLINGGO (DutaJatim.com) - Warga Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, merasa"belum merdeka". Padahal negara ini sudah merdeka selama 75 tahun, tapi warga desa ini merasa belum mencicipi kue hasil pembangunan.

Pantauan di desa ini, jalan desa sangat sempit. Naik turun. Penuh bebatuan. Bahkan ada yang masih berupa jalan tanah, sehingga bila musim hujan seperti sekarang ini aktivitas warga lumpuh. Kecuali kondisi jalan tanahnya sudah kering lagi terkena sinar matahari. "Tapi kan susah bila musim hujan. Kami di rumah saja, lalu makan apa anak dan istri kami," kata seorang warga.



Lokasi Desa Sapih berada di pegunungan. Warga kesulitan mengakses wilayah di luar desanya, khususnya bila hendak menjual produk pertanian saat musim panen. Namun demikian, warga tidak kenal lelah atau putus asa sebab mereka harus terus bertahan hidup bersama keluarganya di tengah keterbatasan tersebut.

"Ini jalan satu-satunya yang bisa dilalui sepeda motor. Medannya sangat berat sebab sempit dan naik turun. Kadang ada warga yang terjatuh saat mengangkut hasil pertanian untuk dijual ke pasar di luar desa. Jalan ini sangat diperlukan warga sebab satu-satunya jalur keluar masuk desa memakai sepeda motor. Mobil tidak bisa masuk ke desa kami," kata Ustad Takiudin kepada DutaJatim.com yang mengunjungi desanya Rabu 18 Maret 2020.

Menurut Ustad Takiudin, warga merasa belum merdeka sebab kondisi desa itu sangat terbelakang dibanding desa lain di wilayah Probolinggo. Selain sarana jalan, sarana pendidikan juga sangat minim. Ruang kelas untuk belajar anak-anak desa sangat kurang. Baik PAUD maupun madin.

"Kami minta bantuan Bupati Probolinggo agar memperhatikan nasib kami di desa ini. Mungkin juga Ibu Gubernur Khofifah bisa melihat kondisi desa kami. Kalau bisa mohon dibantu perbaikan sarana jalan atau membangun sekolah kami," katanya. 

Ustad Takiudin melihat ada program Pemda dan TNI membangun desa terpencil di sejumlah daerah. Untuk itu dia mohon agar pemda dan TNI mau melihat kondisi desanya sehingga tergerak untuk membantu membangun desa tersebut.

Dekat dengan Madakaripura

Lokasi desa ini sebenarnya tidak terlalu jauh dari lokasi wisata yang indah. Salah satunya air terjun Madakaripura. Selain dikenal dengan panorama yang menjadi bagian dari Bromo-Tengger-Semeru, tempat ini juga menjadi wisata sejarah sebab merupakan tempat pertapaan Patih Gajah Mada, tokoh yang menyatukan Nusantara dengan pusat Kerajaan Majapahit. Air terjun Madakaripura berada di Negoro Rejo sekitar 4 km dari Desa Sapih. 

"Tempatnya yang tenang, dikelilingi oleh hutan belantara, dijadikan tempat yang tepat untuk bertapa (Gajah Mada), di dalam gua di belakang air terjun Madakaripura. Mungkin sekarang ya pejabat dan pengusaha kota yang bosan hiruk pikuk kota, bisa bertapa di sini," kata Nuruddin Ali, warga Surabaya yang berkunjung ke air terjun ini, Rabu 18 Maret 2020. (gas)  

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update