Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dibantu Pemprov Jatim, 33 Mahasiswa dari Madinah Negatif Covid-19 dan Boleh Pulang: Terima Kasih Ibu Khofifah

Sunday, May 10, 2020 | 15:48 WIB Last Updated 2020-05-12T08:27:12Z

SURABAYA (DutaJatim.com) -  Sebanyak 33 Mahasiswa Islam Madinah Arab Saudi sampai Minggu 10 Mei 2020 ini masih harus menjalani karantina di gedung BP Sumber Daya Manusia (BPSDM) di kawasan Jalan Balongsari Tama, Tandes Surabaya. 

Para mahasiswa itu antara lain berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Tuban, Lamongan, Malang, Ponorogo, Madiun, Madura, dan Blitar.


Para mahasiswa ini sudah menjalani karantina di kampus Universitas Islam Madinah selama 45 hari dan dinyatakan negatif Corona. Mereka juga sudah mendapat izin dari KJRI di Jeddah untuk pulang ke Tanah Air dan dinyatakan negatif Covid-19. 

Selanjutnya mereka terbang dari Arab Saudi pada Selasa pagi dan tiba di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada Selasa 5 Mei 2020 pukul 19.00 WIB.

Namun karena kesulitan mencari penerbangan ke Bandara Juanda, para mahasiswa ini sebelumnya  meminta bantuan Pemprov Jatim. Pemprov Jatim pun memberikan respon cepat dengan  mengirim bus untuk menjemput mereka di Jakarta pada hari itu juga.


Selanjutnya dengan menumpang bus bantuan Pemprov Jatim, mereka tiba di Surabaya pada hari Rabu 6 Mei 2020 siang dan langsung ditempatkan di lokasi karantina Gedung BPSDM. Hal ini sesuai SOP Covid-19 bahwa setiap orang yang  datang dari luar negeri harus menjalani karantina, rapid test, dan bila hasil rapid test ada yang reaktif maka harus menunggu hasil swab, serta observasi yang waktunya bisa selama 14 hari.


Hasil rapid test terhadap 33 mahasiswa itu ternyata 1 orang reaktif. Namun demikian 32 mahasiswa lain harus menunggu hasil swab terhadap 1 mahasiswa yang reaktif tersebut. 


Hal itu karena Pemprov Jatim harus memastikan bahwa 33 mahasiswa dari Universitas Islam Madinah itu benar-benar sehat dan bebas Corona demi kita semua. Khususnya keluarga mahasiswa sendiri di daerah masing-masing.

Kemudian hasil swab terhadap 1 mahasiswa reaktif tersebut ternyata juga negatif sehingga mereka diminta bersiap pulang Senin 11 Mei 2020 besok---tepat di masa akhir pembatasan sosial berskala besar alias PSBB tahap pertama. PSBB Surabaya Raya diperpanjang hingga 25 Mei 2020 mendatang.



Saat dikonfirmasi Kepala BPSDM Aries Agung Paiwei,  menjelaskan,  secara aturan pemerintah, semua  yang datang dari luar negeri wajib melakukan observasi selama 14 hari di tempat kedatangan pertama.

"Apalagi dari teman teman mahasiswa itu ada yang  hasil rapid testnya reaktif. Artinya harus menunggu hasil swab. Baru hari ini jam 10.40 WIB , Minggu 10 Mei 2020, mendapatkan kabar kalau satu mahasiswa yang diswab hari Jumat kemarin hasilnya juga negatif," kata Aries Minggu siang tadi.

Artinya, dari hasil test tersebut yang bersangkutan boleh dipulangkan jika ingin menemui keluarganya, karena  sudah dinyatakan negatif semua.

Namun mereka harus diberi surat pernyataan, surat keterangan negatif test, dan surat keterangan telah menjalani observasi selama 4 hari.

"Nanti kami buatkan. Mereka bisa dipulangkan karena  hasil test semuanya sudah negatif," ujarnya.

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan


Namun Kepala BPSDM Provinsi Jatim, Aries Agung  tidak akan menjamin di daerah mereka tidak dilakukan screening lagi terhadap warganya yang datang dari luar negeri, sebab prosedur observasi 14 hari juga bisa diterapkan di kabupaten atau di desa tempat tinggal mahasiswa tersebut.

"Karena daerah mengambil langkah-langkah bagi para pendatang luar negeri kecuali mereka sudah selesai diobservasi lengkap 14 hari di tempat kami. Semua tergantung dari keputusan mahasiswa yang menginginkan cepat kembali," ujar Aries lagi.

Jika menginginkan demikian, maka Pemprov Jatim akan menyediakan fasilitas pemulangan agar mereka tidak menemui hambatan di jalan.

"Besok kami siapkan.  Kalau hari ini tidak memungkinkan karena  ini hari libur. Tapi karena mereka ada yang minta pulang hari ini dan mungkin ada yang ingin buru-buru pulang kami persilakan dapat dijemput keluarga dengan  menandatangani surat serah terima mahasiswa," tegas Aries.


Terima Kasih Ibu Gubernur


Salah satu koordinator mahasiswa, Ahmad Zen Maulana,  saat dihubungi wartawan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gugus Tugas Covid-19, Kepala BPSDM Provinsi Jatim Aries Agung dan jajarannya yang telah membantu memberi fasilitas selama proses  pemulangan para mahasiswa dari Madinah ini. Pasalnya, mereka sudah lelah sejak menjalani karantina di Arab Saudi hingga saat tiba di Jakarta. Apalagi kemudian mereka  kesulitan pulang ke Surabaya.

Zen dan para mahasiswa lain pun mengaku sangat senang Pemprov Jatim langsung menyediakan bus malam itu juga untuk pulang ke Surabaya. 


"Kami datang di Bandara Soekarno Hatta Selasa malam pukul 19.00 dan malam itu juga dijemput bus Pemprov untuk pulang ke Surabaya," katanya.

Salah satu orang tua mahasiswa bernama Ahmad juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jatim dan jajarannya.

"Kami para orang tua mahasiswa sangat berterima kasih telah dibantu oleh Ibu Gubernur Khofifah dan jajarannya. Tadi anak-anak juga sudah diberi briefing untuk persiapan pemulangan. Sekali lagi terima kasih untuk jajaran Pemprov Jatim," kata Ahmad kepada wartawan Minggu siang. (gas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update