Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mahbub, Santri Ahli Buat Air Modeling

Monday, June 22, 2020 | 12:31 WIB Last Updated 2020-06-22T05:31:53Z


Oleh Ustad Nur Fakih

GRESIK (DutaJatim.com) - Menyiapkan SDM berkualitas; terampil, siap pakai, mandiri dan seterusnya sudah diusahakan maksimal oleh Mendikbud.  Dana digelontorkan besar-besaran untuk merevitalisasi pengembangan sekolah kejuruan, SMK. 

Pada sekolah menengah umum, disiapkan program doubel track yang menyiapkan siswa memiliki ketrampilan khusus, baik hard skill maupun soft skill. 

Tetapi tidak sedikit jebolan SMK maupun SMA memilih pekerjaan asal bisa kerja. Dan tidak sedikit pula yang menyimpang dari keilmuannya, seperti teman saya Mahbub Junaidi ini. 

Dia lulusan  pesantren Mambaus Salihin, Suci, Gresik,  namun lebih terampil membuat pesawat air modeling dari pada ilmu santrinya. Di ruang tamu rumahnya sebanyak 10 air modeling berbagai jenis dipajang, semuanya  adalah karya tangannya sendiri.

" Alhamdulillah di masa lockdown, banyak yang pesan dibuatkan air modeling berukuran besar," kata Mahbub yang juga operator sound system Masjid Agung Gresik ini.



Udara bagi Mahbub adalah hidupnya. Keterampilan memotret kawasan dengan menggunakan drone banyak  perusahaan swasta di Jawa maupun di luar pulau yang mengontraknya. Hasil liputan udaranya sangat ciamik seciamik honornya.

Pertanyaan guyonan saya kepadanya, apa bisa ilmu fiqih dipakai membuat air modeling?

Dia selalu menjawab dengan senyum, sebab semua keterampilannya itu diperoleh secara otodidak. Dia melakukan ratusan kali percobaan dan selalu gagal.  Hanya karena semangatnya yang keterlaluan,  akhirnya dia berhasil juga menerbangkan pesawat air modeling ini.

Mahbub memang salah memilih sekolah, andai saja sejak awal sekolah di jurusan yang benar, mungkin hari ini sudah mewarisi ilmunya Prof.Dr.Ing.  B.J. Habibie. Atau bisa sebaliknya, ketika memilih sekolah di teknik tetapi justru ilmu agamanya yang moncer. 

Bukankah Dahlan Iskan alumni pesantren dan IAIN tetapi lebih sukses di jalur lain. Atau Agus Musthofa yang ahli nuklir, tetapi saat ini menjadi penulis dan penceramah tasawuf modern yang handal.  Dan masih banyak contoh lain. (*)
×
Berita Terbaru Update