Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Universitas Islam Balitar Bidik Potensi Ekonomi Ethiopia dan Afrika

Thursday, June 4, 2020 | 21:43 WIB Last Updated 2020-06-04T14:43:34Z

ADDIS ABABA (DutaJatim.com) - Selama sepuluh tahun, Ethiopia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tahun 2008 hingga 2018 pertumbuhan ekonomi Ethiopia rata-rata di atas 10 persen. 

Banyak perusahaan asing saat ini mengadakan kerjasama ekonomi dan menanamkan investasi di Ethiopia, termasuk 5 perusahaan Indonesia. Perusahaan Indonesia tersebut terus berkembang pesat dan bahkan berencana melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga Ethiopia.

Namun, kemajuan dan peluang kerja sama ekonomi dengan Ethiopia belum banyak diketahui masyarakat Indonesia, termasuk pelaku bisnisnya. Karena itu, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Addis Ababa menggelar Internasional Webinar dengan topik Peluang dan Tantangan Bisnis di Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, hari ini Kamis (4/6/2020). 



Rektor Unisba Blitar, Dr. Soebiantoro, M.Si, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa webinar tersebut sangat penting untuk membangkitkan semangat generasi muda Indonesia, terutama mahasiswa Unisba, dalam mengembangkan semangat kewirausahaan dan kerjasama bisnis dengan negara-negara lain di dunia, terutama Ethiopia dan negara-negara Afrika. 

Webinar diikuti oleh mahasiswa, dosen dan pimpinan Unisba Blitar serta beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia dan masyarakat umum. 

Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika sebagai narasumber webinar itu menjelaskan berbagai peluang bisnis dan tantangan baik di Ethiopia, Djibouti maupun di kawasan lain Afrika. 

“Potensi kerja sama ekonomi dengan Ethiopia sangat besar karena jumlah penduduk Ethiopia 112 juta jiwa, terbesar kedua di Afrika setelah Nigeria. Selain itu harga listrik dan biaya tenaga kerja murah. Sementara itu pemerintah memberikan berbagai fasilitas bagi perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi di Ethiopia,”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur.

Sementara Djibouti, walaupun jumlah penduduk kurang 1 juta jiwa, namun negara ini adalah gerbang perdagangan yang sangat penting bagi negara-negara di kawasan Afrika Timur karena memiliki pelabuhan yang besar dan modern. 

Lebih lanjut, Duta Besar Al Busyra Basnur mendorong pengusaha Indonesia meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Ethiopia dan negara-negara lain Afrika, karena benua Afrika yang terdiri dari 55 negara memiliki potensi pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk 1,3 miliar. 

“KBRI Addis Ababa tidak hanya mendorong kerjasama ekonomi oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan Ethiopia, juga kerjasama ekonomi antar generasi muda kedua negara. Juni 2019 diselenggarakan 1st Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs Forum di KBRI diikuti sekitar 200 orang,” Kata Ravky Adi Permato, Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Addis Ababa. (Gatot Susanto)
×
Berita Terbaru Update