Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ular-ular Piton Lapar Itu Akhirnya Masuk Permukiman Warga

Thursday, July 2, 2020 | 18:54 WIB Last Updated 2020-07-02T11:54:18Z


MOJOKERTO (DutaJatim.com) – Ular piton atau sanca kembang kembali ditemukan masuk ke area permukiman warga di Kabupaten Mojokerto. Video penangkapan ular yang berukuran cukup besar di daerah itu viral di media sosial.

Tampak dalam video tersebut dua pria berusaha menangkap ular jenis Pythoniadae (piton) dengan tangan kosong di aliran air sungai yang berada di Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Ular ini memasuki area permukiman warga diduga  akibat habitatnya rusak sehingga kelaparan lantaran sulit mencari makanan.


Video berdurasi 2 menit 7 detik tersebut diambil pada Senin, 29 Juni 2020 sekitar pukul 12.00 WIB oleh warga setempat, setelah salah satu pria di dalam video yang bernama Hendra Pratama Nugraha diminta warga untuk membantu menangkap satu ekor ular itu. Ular bernama latin Malayopython reticulatus itu meresahkan warga sekitar.

Remaja berusia 19 tahun tersebut mengakui jika dalam video yang beredar merupakan dirinya, dan ayahnya, Yusri Efendi (40), yang mendapatkan informasi dari warga jika ada ular sanca terlihat di sekitar aliran sungai tempat anak-anak sekitar bermain air dan juga mandi. Tak ayal saat itu, dia pun menuju lokasi untuk mengecek kebenaran informasi warga. Setibanya di lokasi, dia justru menemukan satu ekor ular sanca kembang yang sudah mati di bunuh warga. 

“Soalnya laporan warga ada dua, tapi satunya sudah mati. Habis lihat yang satunya mati saya pulang dulu, nunggu laporan warga lagi kalau yang kedua sudah terlihat baru kembali. Akhirnya yang satu ini keluar, jadi saya sama ayah saya langsung nangkap ular itu,” kata Hendra saat ditemui  di kediamannya di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu 1 Juli 2020.

Habitat Rusak

Sejauh ini laporan dari warga jumlah ular sanca yang sering masuk ke area permukiman sekitar lebih dari dua ekor. Ular itu panjangnya  3 sampai 6 meter. 

“Yang sudah terlihat ada tiga ekor, satunya sudah mati, satunya yang ditangkap kemarin, dan yang ketiga masih belum terlihat sampai saat ini,” terangnya.

Dia mengatakan, jika melihat kondisi saat ini di mana sejumlah ular yang terkenal mematikan lewat lilitannya tersebut sudah terlihat di area permukiman warga sejak satu bulan lalu, Hendra memastikan kondisi habitat atau lingkungan tempat tinggal ular sudah tidak seimbang.

Alhasil sejumlah unggas warga yang berada di pinggiran aliran sungai banyak yang hilang, kemungkinan menjadi santapan ular sanca yang kelaparan. Hal ini yang menimbulkan kekhawatiran warga. Sebab, selain ternaknya, juga terkait keselamatan anak-anak desa setempat yang terbiasa bermain di aliran sungai yang airnya masih jernih itu.

“Jadi rata-rata masuk permukiman untuk mencari makan, sebab di habitat aslinya untuk persediaan makanannya sudah tidak ada. Apalagi ini musim kawin, yang jantan biasanya lebih agresif,” ucapnya.

Tak sampai di situ, remaja yang sejak kecil menyukai binatang ini rupanya sudah menemukan ular sanca kembang dengan corak warna coklat tua satu bulan yang lalu saat bulan Ramadhan dengan jenis kelamin jantan dan panjang 3,5 meter di lokasi yang berbeda.

“Untuk yang ini (sembari menunjuk ular sanca berwarna coklat) saya menangkapnya sendiri, soalnya pada takut semua. Si ular ini dipinggir jalan pas mau nyebrang jalan waktu itu,” imbuhnya.

Dia pun memutuskan untuk merawat kedua ular sanca kembang tangkapannya di dalam sebuah boks yang terbuat dari kaca. Terlihat juga kedua ular temuan tersebut sedang kawin. Sebab, ujar Hendra, saat ini memang merupakan musim kawin bagi piton. Bahkan ular sanca kembang dengan motif batik lebih terang tersebut sempat mengeluarkan semburan kotoran saat diangkat dan dikeluarkan dari dalam boks.

“Jantan malah belum makan sama sekali sejak ditemukan, ada satu bulan cuman minum air aja. Jika sudah membaik dan terlihat normal akan dilepaskan lagi, tapi jauh dari permukiman warga pastinya. Biasanya saya lepas di daerah hutan, sekitar daerah Manting sana,” tegasnya. (ndc/din)


Foto: Hendra bersama ular hasil tangkapannya. (nusadaily.com) 
×
Berita Terbaru Update