Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bersejarah, Tukang Jahit Tantang Putra Jokowi di Pilkada Solo

Friday, August 21, 2020 | 15:27 WIB Last Updated 2020-08-21T08:27:16Z
Bagyo Wahyono-FX Supardjo (suara.com)


SOLO (DutaJatim.com) - Ini kejutan, kalau tidak bisa dibilang bersejarah. Bila fenomena politik ini benar-benar sampai tahap penetapan calon pilkada Solo yang digelar 23 Desember 2020 mendatang, pasti menjadi pesta demokrasi yang menarik. Pasalnya, pilkada Solo sempat dikhawatirkan hanya akan diikuti satu pasangan calon saja, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakoso. Bahkan, sempat ada gerakan untuk melawan Gibran yang juga putra Presiden Jokowi, dengan kotak kosong--meminjam istilah tradisi pilkades melawan bumbung kosong bila hanya ada calon tunggal. Namun gerakan kotak kosong bisa jadi tak terjadi sebab sudah ada calon penantang Gibran-Teguh.  


Hal itu setelah pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) ternyata lolos tahap persyaratan dukungan untuk maju Pilkada Solo lewat jalur perseorangan atau independen. Begitu dinyatakan memenuhi syarat dukungan, bakal calon Walikota Solo, Bagyo Wahyono, langsung berniat  menggelar selamatan syukuran merayakan lolos tahapan verifikasi tersebut.


"Kita kan wong Jowo, kita selamatan saja. Karena bagi Tikus Pithi Hanata Baris (organisasi yang mengusung Bajo), ini sejarah baru," kata Bagyo usai rapat pleno di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Purwosari, Solo, Jumat (21/8/2020).


Tak hanya itu, Bagyo menyebut pihaknya bakal segera tancap gas melakukan konsolidasi internal. Mereka juga mengajak masyarakat untuk bersatu dalam koalisi rakyat memenangkan Bajo. "Ini butuh perjuangan ekstra. Makanya saya minta koalisi rakyat untuk mengawal kita, bisa memantau. Karena ini independen," kata Bagyo.

Bagyo mengatakan pihaknya menyerahkan kepada masyarakat terkait peluangnya menang di Pilkada Solo. Sebab, sebagai calon independen pihaknya hanya memiliki koalisi dengan rakyat.


"Itu (kemenangan) kan tergantung pada masyarakat. Kalau masyarakat percaya pada independen dan mau mengawal, kemenangan rakyat ini. Karena kita berkoalisi dengan rakyat," ujarnya.


Bajo menyatakan telah bersiap melakukan pendaftaran ke KPU pada awal September 2020 nanti. Dia pun berencana akan menunggang kuda saat mendaftar ke KPU Solo.


"Sudah siap semua, tinggal berangkat saja (daftar ke KPU). Nanti rencananya naik kuda," katanya.


Sebelumnya Gibran secara resmi dicalonkan oleh PDIP Perjuangan untuk maju di pilwakot Solo berpasangan dengan Teguh Prakoso. Untuk bisa mengalahkan putra pertama Presiden Jokowi ini, perlu calon lain yang didukung partai yang kuat juga. Namun, bagi pasangan dari jalur independent Bagyo Wahyono - FX Supardjo alias BAJO, tanpa didukung parpol mereka yakin bisa memenangkan kontestasi ini, meskipun harus bertarung melawan sang putra orang nomor satu di negeri ini.


Lalu apakah BAJO akan mendapat dukungan warga Solo? Tampaknya sangat sulit. Harus berjuang keras. Bahkan, ada yang menduga BAJO hanya calon yang sengaja dipasang untuk menantang Gibran agar tidak terjadi calon tunggal. Bila dugaan ini benar, BAJO hanya lawan yang tak ubahnya kotak kosong. 


Lalu siapa Bagyo Wahyono-FX Supardjo alias Bajo? Bakal calon walikota itu  berprofesi sebagai tukang jahit dan calon wakilnya Ketua RW.



Suryo Baruno, Devisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Kota Solo menjelaskan, KPU Solo telah menerima persyaratan dokumen perbaikan perbaikan dukungan BAJO untuk maju sebagai kontestan Pilwalkot 2020 jalur independen.


Perbaikan dokumen ini adalah 21.063 syarat dukungan berupa form B1 KWK perseorangan perbaikan kemudian B1.1 KWK perseorangan perbaikan dan b2 kwk perseorangan perbaikan/ dari 21.063 perbaikan terebut setelah dicek kelengkapakn yaitu jumlah 19.551 B1 KWK perseorangan perbaikan dinyatakan lengkap dan yang tidak lengkap berjumlah 1.512 dokumen. “Dengan jumlah persebaran lima kecamatan, selanjutnya tahapan verifikasi administrasi yang berlangsung dari 27 Juli hingga 4 agustus 2020,” ujar Suryo. Tapi kini kekurangan itu sudah diperbaiki.


Keikutsertaan BAJO dalam pilwakot Solo 2020 ini mengukir sejarah sebagai pasangan cawali-cawawali pertama dari jalur independen di Pilkada Solo, karena selama ini belum pernah ada paslon jalur perseorangan di Pilkada Solo.


Menyinggung visi misinya sebagai Balon Wali Kota Solo, Bagyo menyatakan, visi dan misinya sebagai Balon dari jalur independen sepenuhnya diberikan kepada masyarakat. Dia menegaskan, visi misinya adalah memenuhi keinginan masyarakat agar kepala daerah berasal dari rakyat kecil.


"Kami menjadi pion dalam mencalonkan diri. Kami tidak punya apa-apa tapi akan maju terus. Sebagai wong cilik, kami tidak takut menjadi wali kota. Keinginan kita adalah perubahan. Visi misi kita sama seperti yang mereka inginkan," ujar Bagyo Wahyono lagi.


Bagyo merupakan warga RT001/06 Keluarahan Penumping, Kecamatan Laweyan, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang jahit. Sedangkan FX Supardjo adalah warga RT 001/07 Karangturi, Keluarahan Pajang, Kecamatan Laweyan. Mereka dicalonkan oleh sebuah yayasan di Solo beranama Tikus Pithi, yang mengklaim sebagai organisasi dengan jumlah anggota ratusan ribu. (det/okz)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update