SURABAYA (DutaJatim.com) - Aksi demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terjadi di hampir semua daerah di Indonesia. Sebagian di antaranya diwarnai aksi kerusuhan. Misalnya untuk Jatim antara lain di Surabaya dan Malang.
Di Surabaya massa demonstran merusak sejumlah fasilitas umum. Gedung Negara Grahadi Surabaya termasuk jadi sasaran amuk demonstran. Kerusakan pun terjadi di bagian luar hingga dalam gedung yang termasuk cagar budaya itu.
Awalnya, massa merusak pagar bagian kanan Grahadi. Lalu, tak berselang lama, pagar bagian kiri Grahadi juga ikut dirobohkan oleh massa.
Tak hanya itu, sejumlah massa juga sempat melempar bom molotov, batu hingga botol bekas air mineral. Akibatnya, lampu taman di dalam Grahadi juga ikut rusak.
Di seberangnya, Taman Apsari juga menjadi korban bentrokan massa. Rerumputan dan bunga yang tertata rapi terlihat rusak akibat diinjak-injak. Di sebelah Taman Apsari, tepatnya pada penanda Kantor Pos dan Coffee Toffee ditemukan sejumlah kerusakan pula.
Sejumlah pendemo juga merusak mobil. Sebuah mobil milik Polda Jatim dilaporkan dirusak dan digulingkan. Belum lagi perkantoran yang menjadi sasaran pelemparan oleh massa yang marah gegara DPR dan Pemerintah mensahkan UU Cipta Kerja.
Aksi demonstrasi oleh Aliansi Malang Melawan yang terjadi di sekitar Balai Kota Malang, Kamis, 08 Oktober 2020 juga berujung rusuh.
enggak tau ini video siapa.
tapi sumpah ini keren banget👏 pic.twitter.com/sSOOb2AhjO
Masa yang berkumpul di kawasan tersebut memaksa masuk menerobos kawat berduri ke dalam gedung DPRD Kota Malang.
Melihat tindakan tersebut, aparat kepolisian menghalau massa menggunakan water canon dan gas air mata. Sejumlah fasilitas di gedung Dewan pun rusak. (nas)
Mba awkarin, mba Najwa Sihap Mata Najwa, pak Haris Azhar, pak Polisi bantu cariin mba ini. Mau bilang terimakasih telah mewakilkan pic.twitter.com/aeY42wnBMQ
— IndomieAyamBawang (@hamdan_hamsya) October 7, 2020
No comments:
Post a Comment