Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

KPK Buru Mensos Juliari, Baru Saja Serahkan Bansos di Malang

Sunday, December 6, 2020 | 03:23 WIB Last Updated 2020-12-05T20:25:40Z

 

Menteri Sosial Juliari P Batubara

JAKARTA (DutaJatim.com)  -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menahan tiga dari lima tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa terkait bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos). Sedang dua tersangka lain yakni Menteri Sosial Juliari P Batubara (JPB) dan AW saat ini masih diburu tim KPK. Menteri Juliari sebelumnya diketahui tengah melakukan kunjungan kerja di Malang Jawa Timur untuk menyerahkan bantuan sosial.


Ketua KPK  Firli Bahuri, mengatakan, penahanan dilakukan selama 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 5 Desember 2020 sampai dengan 24 Desember 2020.

"Tersangka MJS ditahan di rutan KPK cabang Gedung Merah Putih, lalu AIM ditahan di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur," ujar Firli dalam konferensi pers secara daring pada Minggu (6/12/2020) pagi.

"Lalu HS ditahan di Rutan KPK Kavling C1," lanjutnya.


Dia juga menyebut dua tersangka lain yakni Menteri Sosial Juliari P Batubara (JPB) dan AW saat ini masih diburu tim KPK. Untuk itu Firli meminta keduanya segera menyerahkan diri.

"KPK menghimbau kepada JPB dan AW untuk kooperatif segera menyerahkan diri ke KPK," katanya.

Seperti diberitakan DutaJatim.com sebelumnya, KPK menetapkan Menteri Sosial Juliari P Batubara (JPB) sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang atau jasa terkait bansos penanganan Covid-19.

Penetapan tersangka ini merupakan tindak lanjut atas operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Jumat (5/12/2020) dini hari.

“KPK menetapkan lima orang tersangka. Sebagai penerima JPB, MJS dan AW. Kemudian sebagai pemberi AIM dan HS,” kata Ketua KPK Firli Bahuri saat konferensi pers, Minggu (6/12/2012) dini hari.

Serahkan Bansos di Malang

Saat geger OTT KPK itu,  Mensos Juliari sendiri melakukan Penyerahan Bantuan Sosial (BanSos) sebanyak Rp 2,6 Milliar  guna membantu masyarakat terdampak pandemi covid 19. Acara itu berlangsung Jumat Malam (4/12) di Hotel Ijen Suites Malang, di mana penyaluram bantuan ini disalurkan melalui 29 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) se Kabupaten Malang.

 Mensos Juliari P Batubara mengatakan bahwa pemberian bantuan ini sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya yang terdampak pandemi covid 19.

"Program bantuan sosial ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah melalui Kementerian Sosial terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19. Saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban bapak dan ibu,” ucapnya usai memberikan bantuan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial di Malang, kemarin.

Bansos yang disalurkan Kementerian Sosial RI sebanyak 13.121 paket sembako  senilai Rp. 2.624.200.000.

"Kami berharap semoga bantuan sosial ini dapat bermanfaat. Sehingga Kemensos Hadir dapat benar-benar dirasakan oleh semua lapisan masyarakat," tambah Mensos.

Dalam mengatasi dampak penyebaran covid-19, Kementerian Sosial memberikan perlindungan sosial berupa program reguler maupun program khusus penanganan dampak pandemi Covid-19. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako/BPNT, Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Sosial Beras.

"Kita menyadari berbagai Program subsidi untuk masyarakat belumlah optimal. Namun, kami selalu berupaya memberikan pelayanan sosial terbaik bagi masyarakat. Untuk itu, dengan semangat kesetiakawanan sosial kita mengajak masyarakat mampu mau meringankan beban mereka yang tidak mampu," jelas mantan Ketua IMI dua periode ini.

Mensos mengingatkan, menyalurkan bansos juga bukan pekerjaan mudah. Sebab, setelah Kemensos mengalokasikan kuota bantuan, ternyata daerah tidak bisa menyerap. Bantuan akan terserap dan tersalurkan dengan tepat jika kepala daerah proaktif berkomunikasi dengan Kemensos. 

Sementara untuk daerah yang belum dapat terpenuhi jumlah bantuannya, Juliari mengajak masyarakat yang mampu, pengusaha di daerah, untuk ikut mengulurkan tangan memberi bantuan juga.

"Saya mengingatkan pentingnya semangat kesetiakawanan dan praktik kedermawanan serta saling gotong royong dalam mengatasi dampak pandemi," imbuhnya.

Mensos meyakini, gerakan bersama berbasis kerelaan sosial, bisa meredam penyebaran virus korona.
 
“Saya menyerukan kepada semua elemen masyarakat, baik dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha, pendidik, kalangan akademisi, aktivis dan relawan, serta masyarakat luas, agar bersatu padu. Mari berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang ada pada kita masing-masing. Mudah-mudahan cobaan ini segera berakhir dan kita sebagai bangsa dapat bangkit kembali," kata Juliari. (ndc)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update