Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rapid Antigen di Bandara Mengular, Wisatawan ke Malang Dirapid Massal

Wednesday, December 23, 2020 | 07:56 WIB Last Updated 2020-12-23T00:56:18Z

 

Antrean rapid antigen di Bandara Juanda. (detik.com)

SURABAYA (DutaJatim.com) - Para pemudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai menyerbu bandara, stasiun KA dam terminal bus antar-kota antar -provinsi. Namun mereka harus menghadapi syarat baru bepergian antar-daerah berupa rapid test antigen.  Para calon penumpang pun harus antre panjang untuk mengikuti rapid antigen tersebut. 

Pantauan di Bandara Juanda Sidoarjo Selasa 22 Desember 2020, puluhan calon penumpang terpaksa melakukan reschedule karena mereka tidak bisa mengejar penerbangan setelah harus antre rapid antigen yang panjang dan lama. Padahal kebanyakan calon penumpang itu sudah mengantre sejak pagi.


Salah satunya Ridwan (31) warga Medan. Dia bersama keluarganya antre rapid antigen sejak pukul 05.00 WIB. Namun karena dirasa tidak keburu terbang pukul 10.45 WIB, akhirnya dia reschedule. Ia berharap pihak maskapai mempermudah proses reschedule ini.


"Kami ke Medan karena orang tua kami meninggal. Namun proses reschedule sangat lama sekali, ini yang aku sayangkan," kata Ridwan kepada wartawan di Bandara Juanda, Selasa (22/12/2020).


Nia (34) yang akan terbang ke Balikpapan juga mengeluhkan proses reschedule yang dirasa membuat susah calon penumpang. "Seharusnya pihak maskapai harus memberitahu lebih dulu. Aku baru tahu setelah tiba di Bandara Juanda," kata Nia.


Hal sama disampaikan Lia (23), warga Malang yang juga akan ke Balikpapan. Dirinya memilih melakukan rapid antigen di luar bandara, karena antrean rapid antigen di bandara panjang. Namun setelah selesai rapid, dia ketinggalan pesawat. "Ini sedang menunggu antre proses reschedule, tapi antrenya lama banget. Sejak pukul 06.00 WIB (rapid antigen)," pungkas Lia.


Bukan hanya di bandara, jalur darat pun diawasi ketat. Misalnya wisatawan yang hendak liburan ke Malang Raya. Aparat Polresta Malang Kota akan mengawal langsung peraturan bahwa semua wisatawan wajib membawa bukti rapid test saat berlibur ke kawasan Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Mereka bahkan akan melakukan rapid test massal di pintu perbatasan menuju Kota Malang.


Kepala Polresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Leonardus Simarmata mengatakan, aparatnya akan me-rapid test massal kepada warga luar daerah setelah mendapat bantuan alat rapid test dari Dinas Kesehatan Kota Malang. Kendaraan yang disasar diprioritaskan mobil atau sepeda motor yang bernomor polisi luar Malang Raya.


"Kami dibantu Dinkes Kota Malang diberi alat rapid test, yang akan kami lakukan secara acak, khususnya untuk pelat [nomor] luar kota. Kita prioritaskan pelat luar agar tidak memunculkan kemacetan," kata Leonardus.


Jumlah alat rapid test yang disediakan tidak terbatas. Namun, untuk menghindari kemacetan di perbatasan karena rapid test massal, polisi hanya akan memeriksa secara acak terutama pada kendaraan asal luar kota.


Menurut Kepala Polres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Umar, untuk di daerah Kabupaten Malang, rapid test massal ditempatkan di pos pengamanan dan pelayanan di Karanglo, Kepanjen, Bale Kambang dan Singosari. Jumlah alat yang disediakan sebanyak 25 ribu unit.


Rapid test akan dimulai pada Rabu, 23 Desember 2020 hari ini. Jika ada orang yang hasil rapid test-nya reaktif, mereka akan diminta kembali pulang ke daerah asal, yang berarti dilarang masuk Malang. Aturan rapid antigen itu sudah diprotes pengusaha hotel sebab bisa membuat wisatawan batal menginap di hotel di Kota Malang.


Whiz Prime Hotel Malang misalnya. Pengusaha menyayangkan kebijakan itu. Sebab sejak beredar kabar wisatawan wajib rapid test antigen saat menginap di hotel, sekitar 50 tamu hotel ramai-ramai membatalkan pemesanan pada periode Desember hingga akhir tahun. Rata-rata tamu hotel keberatan dengan kewajiban rapid test antigen. 


"Sebenarnya sangat disayangkan. Kalau di sisi pengusaha, pasti merugikan, karena wisatawan kan jadi membatalkan, karena ada syarat begitu, akhirnya gak usah bepergian. Dan ini pun sudah ada pembatalan, yang tadinya sudah pesan, terus ada edaran seperti itu, akhirnya batal gak jadi datang. Memberatkan buat usaha hotel. Sejauh ini di kisaran 50 orang," kata General Manager Whiz Prime Hotel Malang, Azis Sismono, kemarin. 


Sementara itu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim meminta pemerintah daerah tidak mempersulit wisatawan selama Libur Natal dan Tahun Baru 2021 dengan rangkaian tes Covid-19 yang cukup membebani.


“Kami lebih memilih pihak hotel dan restoran yang mempertegas protokol kesehatan, tidak perlu mempersulit orang datang untuk berwisata,” kata Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim.


Menurut Adik, penerapan persyaratan tes Covid-19 secara wajib bagi pengguna jasa hotel dan restoran, seperti tes cepat atau tes usap, akan kembali menurunkan kinerja ekonomi yang mulai naik di tengah pandemi.


Menurutnya, penerapan persyaratan yang membebani wisatawan itu tidak sejalan dengan tujuan kebijakan pemerintah tentang pemulihan ekonomi yang mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.  Supaya ekonomi bisa terus bangkit dengan tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan, dia meminta semua pengusaha hotel dan restoran di Jatim menerapkan protokol kesehatan ketat sehingga wisatawan merasa nyaman.


“Kami dorong pengusaha hotel dan restoran mempertegas protokol kesehatan, tidak mempersulit tamu untuk datang,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Malang mewajibkan wisatawan yang menginap di hotel setempat agar melampirkan hasil tes cepat antigen negatif sebagai upaya meminimalisasi penyebaran Covid-19.


Bandara Soetta


Pemandangan serupa terlihat di Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Antre rapid antigen juga mengular. Untuk itu Polres Bandara Soekarno-Hatta melakukan sejumlah pengamanan dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang selama liburan Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Polisi mengerahkan personel tambahan untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di bandara dan lokasi rapid test antigen.


Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra menjelaskan bahwa pihaknya akan berusaha mengantisipasi kerumunan yang mungkin terjadi. Polisi akan terus mengingatkan penumpang untuk tetap menjaga jarak dan memakai masker.


"Personel Polri juga melaksanakan operasi kemanusiaan dalam rangka prokes COVID-19 agar jangan sampai terjadi kerumunan, jangan sampai masyarakat tidak menggunakan masker, tidak jaga jarak. Karena kita Natal dan Tahun Baru ini masa pandemi ya kita penegakan disiplin protokol kesehatan," ujar Kombes Adi saat ditemui di Shelter 

Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (22/12/2020).


Adi menyebut terjadi antrean penumpang yang ingin melakukan rapid test antigen. Dia menyebut peraturan baru terkait persyarakatan perjalanan meningkatkan permintaan rapid test antigen.


"Karena ini ada penerapan baru terkait pemberlakuan sampai dengan 8 Januari yaitu antigen, diwajibkan bagi para calon penumpang pesawat memang ada peningkatan permintaan rapid test antigen yang ada di Bandara Soekarno-Hatta," tutur Adi.


Adi menyebut antisipasi liburan Nataru 2020 ini juga termasuk ke dalam Operasi Lilin 2020 yang dimulai kemarin hingga 4 Januari 2021 nanti. Sebanyak 2 per tiga kekuatan Polres Bandara Soekarno-Hatta dilibatkan dalam Operasi Lilin ini.


"Kita 2/3 dari kekuatan Polres Bandara Soekarno-Hatta kita libatkan dalam Operasi Lilin ini," pungkas Adi.


16 Ribu Penumpang KA


Hal serupa terjadi di stasiun KA dan terminal bus di Jakarta.  Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan pihaknya bakal memberangkatkan 16 ribu penumpang Kereta Api (KA) jarak jauh Rabu hari ini. Eva menyebut belasan ribu calon penumpang itu sudah melakukan reservasi keberangkatan dari tiga stasiun di Jakarta.


"Bicara momen Natal dan Tahun Baru di area Daop 1 Jakarta sendiri diprediksi kami yang melihat dari tingkat reservasi pesanan yang sudah masuk ini tertinggi akan terjadi tanggal 23 Desember. Itu sekitar 16 ribu pengguna jasa yang sudah melakukan reservasi yang akan berangkat baik dari Stasiun Gambir, Senen ataupun juga Jakarta Kota," ujar Eva kepada wartawan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2020).


Pihak KAI menyiapkan 39 kereta api untuk keberangkatan 23 Desember. Keberangkatan momen libur Natal dan Tahun Baru ini disebut yang tertinggi dibanding hari libur akhir pekan.


"Kalau kita melihat dari nasional KA di hari normal ataupun weekend normal. Tapi di masa COVID-19 ini itu biasanya berkisar di antara 14 KA ataupun 16 KA per harinya. Untuk di masa COVID ini bisa dibilang naik dua kali lipat," kata Eva.


Eva juga mengungkapkan untuk Selasa kemarin terdapat 6 ribu pengguna KA jarak jauh yang meninggalkan Jakarta. Jumlah ini termasuk yang akan diberangkatkan melalui Stasiun Gambir dan juga Stasiun Senen.


Diketahui PT KAI Daop 1 Jakarta menyiapkan 231.814 tempat duduk saat masa libur Natal dan tahun baru (Nataru) sejak 18 Desember hingga 6 Januari 2021 mendatang. Puncak masa angkutan diprediksi akan terjadi pada 24 Desember 2020.


Para penumpang yang hendak meninggalkan Jakarta via transportasi Kereta Api juga diwajibkan rapid test antigen. Di Stasiun Gambir pada Selasa (22/12) pagi, pendaftar tes di posko pelayanan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, mencapai lebih dari 900 orang.


Antrean tes Corona ini juga terjadi di Stasiun Pasar Senen. Sebanyak 564 mendaftar rapid antigen pada pagi hari di Stasiun Pasar Senen. Untuk melakukan rapid test antigen, setiap calon penumpang dikenai biaya Rp 105 ribu. (det/wis)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update