Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Imam Shamsi Ali Menjawab 'Surat Cinta' dari Pengikut Yesus

Monday, January 4, 2021 | 22:26 WIB Last Updated 2021-01-04T15:26:01Z


BEBERAPA waktu lalu saya dapat surat cinta dari seseorang yang saya tidak kenal. Bagusnya karena meninggalkan alamat lengkap. Maka saya merespon suratnya. 

Respon saya berikut ini: 
=================

Jamaica NY, 3 Januari 2020 

Saudara Jorim de Glee 
42-08 National Street 
Corona, NY 11368 

Saudara Jorim yang baik, 

Terima kasih atas kiriman surat yang saya anggap hadiah akhir tahun. Saya apresiasi karena bagi saya kebaikan dan manfaat itu bisa diambil dari siapa/mana saja.

 Nabi Muhammad (SAW) bersabda: “hikmah (kebaikan/pelajaran) itu adalah sesuatu yang hilang dari orang-orang beriman. Maka ambillah dari mana saja kamu dapatkan. Karena kamu lebih berhak memilikinya”. 

Anda memulai surat anda dengan sebuah pertanyaan afirmasi apakah saya mau hidup damai di bawah pemerintahan yang jujur dan adil? 

Jawaban saya pastinya Iya. Semua manusia punya naluri yang sama. Bahwa kita ingin hidup damai dalam kejujuran dan keadilan di bawah pemerintahan yang jujur dan adil. Terima kasih bahwa  anda telah jujur menyampaikan jika “ASPIRASI” agama anda itu menginginkan hidup yang demikian. 

Tapi sejujurnya dalam benak saya langsung timbul pertanyaan: Kenapa selama ini jika agama kami, Islam, menampilkan ASPIRASI itu dianggap radikal dan intoleran? Padahal di sini anda telah menyampaikan hal yang sama dalam ajaran Kristiani. 

Dalam ajaran agama kami, Islam, agama damai yang dihadirkan untuk meneruskan dan menyempurnakan ajaran agama yang pernah dibawa oleh Yesus (alaihis salaam), menyampaikan tidak saja ASPIRASI untuk membangun kehidupan yang damai itu. Tapi juga Secara rinci diajarkan Bagaimana proses untuk membangun kehidupan yang damai itu. 

Tentu belum saatnya kali ini saya sampaikan bagaimana bentuk ASPiRASI itu dan bagaimana proses mencapainya. Saya berharap komunikasi kita berlanjut, bahkan saya Siap bertemu dengan anda, baik secara private maupun publik, untuk mendiskusikan hal ini. 

Anda juga menyebutkan bahwa di dalam Kitab Suci anda bahwa  janji tentang pemerintahan yang adil dan jujur itu akan berasal dari Allah. Jika anda orang Indonesia, berhati-hari karena anda akan dicap anti Pancasila dan NKRI. Walau saya setuju bahwa pemerintahan yang adil dan jujur memang Tuhanlah yang mengaruniakan melalui tangan-tanganNya di bumi ini. Dan tangan-tangan Tuhan itu adalah Kita manusia. Pada aspek ini, manusia dikenal dengan khulafa (jama’ dari khalifah). Maka jangan lagi takut dengan kata khalifah. Karena ternyata anda mengakui itu ada di Kitab Suci anda. 

Anda kemudian menyebutkan bahwa Putra Allah akan lahir menegakkan kerajaan itu. Saya tidak usah menuliskan semua lagi ayat Bible di Yesaya: 9:6-7. 

Tapi pastinya, kata Putra itu adalah istilah metaphoric yang berlaku untuk semua hamba-hamba Allah yang bertakwa. Semua nabi dan rasul, bahkan semua manusia yang punya iman dapat disebut sebagai “Putra”. 

Di sinilah kerancuan anda dalam memahami kata Putra atau “anak” tuhan. Karena anda memahaminya secara literal. Bagaimana mungkin Tuhan semesta alam memiliki anak? Dan kalau ada anaknya siapa pasangannya? Apakah anda yakin kalau Maryam (Mary) itu adalah isteri Tuhan? 

Kerenanya dengan segala hormat, anda dan saya berbeda dalam hal ini. Meyakini Yesus Sebagai anak Tuhan dalam arti sesungguhnya adalah tidak saja tidak rasional. Tapi bersifat paradoks dengan keyakinan kepada Tuhan yang Tunggal (esa). 

Karenanya dalam pandangan Islam Yesus itu adalah manusia biasa yang diciptakan secara “mu’jizah” (tanpa ayah). Tapi dengan Kalimat KUN”, lalu diangkat menjadi Rasul, diberikan Kitab suci, diutus khusus kepada Bani Israel. Yesus sendiri kan bagian dari Komunitas Israel.

Saya akhiri dengan mengajak Anda membaca Al-Quran. Kitab Suci Al-Quran dapat diakses di ragam website secara online. 

Jika anda ingin menjadi pengikut Yesus yang sejati, jalan satu-satunya adalah mengikuti ajarannya yang asli, Al-Islam, yang telah disempurnakan melalui Rasul Muhammad SAW. 

Saya sangat berharap jika anda mau untuk kita ketemu dan diskusi mengenai siapa Yesus/Muhammad, Anjil/Quran, keesaan Tuhan, dan lain-lain lagi tentang persamaan dan perbedaan agama kita. 

Tentu dengan kesadaran bahwa pada akhirnya jika kita tetap konsisten pada iman masing-masing, tidak harus bermusuhan apalagi saling membunuh. Ajaran agama kami menghormati keragaman dan menjunjung tinggi perdamaian dan persaudaraan. 

Tarima kasih dan salam sehat! 

Hormat saya, 


Shamsi Ali 
48-42 Chapin Parkway Jamaica NY 11432 
Email: imamshamsiali@gmail.com 
FB: Imam Shamsi Ali 
Twitter: Shamsiali2 
IG: imamshamsiali

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update