Oleh Mulky Zainuddin (Diaspora Indonesia di New York AS)
BIASANYA Imlek dirayakan di China Town karena di sinilah orang China berkumpul. Bukanlah hal yang aneh bila setiap negeri mempunyai China Town. Bahhkan hampir di setiap kota besar ada China Townnya. Seperti New York ada di Manhattan walau ada juga di tempat lain karena saking banyaknya orang China tersebar di dunia ini. Misalnya di sekitar Main Street.
Flushing Queens New York ada China Town!. Perayaan Imlek tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Sepi. Ya sepi dari petasan dan kembang api walau masih ada sepasang Barongsai.
Pawai yang biasanya di Mott Street hanya ada dua ekor Barongsai itu saja. Lalu di East Broadway sepi hanya ada kertas warna warni berkibar di pinggir jalan dan beberapa lampion. Di Kimlau Square ada paduan suara sederhana dan seekor naga emas.
Di Columbus Park tempat umum berkumpul setiap hari pada hari Imlek tahun ini sepi. Tak ada musik, tak ada yang main ceki atau mahyong atau diucai yang mendongeng, tak tampak para pendekar seperti biasanya terutama bila cuaca baik selalu padat karena padatnya penduduk China Town ini. Bahkan satu kamar bisa dihuni lusinan orang, mana betah tinggal di kamar harus keluar gantian. Memang China Town adalah daerah terpadat di bumi ini.
Apalagi musim wabah Covid-19 seperti sekarang ini. Hal itu akan lebih terasa karena tak ada kegiatan. Banyak pengangguran. Restoran sepi, toko kurang pembeli. Apa pula yang bisa dirayakan?
Gong Xi Pa Cai !
Xi Nian Kuai Le!
(*)
No comments:
Post a Comment