Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Terlalu...! Seminar Perdukunan di Banyuwangi Catut Gus Miftah, Sang Dai Membantah

Friday, February 19, 2021 | 22:28 WIB Last Updated 2021-02-19T15:28:03Z


BANYUWANGI (DutaJatim.com) - Para dukun alias supranatural unjuk gigi. Mereka akan menggelar seminar perdukunan bertaraf internasional di Banyuwangi Jawa Timur. Tema yang diambil "Dukun dan Perdamaian Dunia".

Namun, seminar perdukunan ini diprotes oleh dai kondang Gus Miftah. Bukan karena soal perdukunannya, melainkan panitia dinilai mencatut nama Gus Miftah tanpa izin darinya.

Hal itu diketahui dari pamflet yang beredar di masyarakat. Warga Banyuwangi sejak beberapa waktu lalu sudah membaca pengumuman seminar dukun itu. Nama Gus Miftah dicantumkan sebagai keynote speaker.
Untuk itu Gus Miftah melalui akun medsosnya Jumat (19/2/2021) melakukan klarifikasi sekaligus membantah bahwa dia tidak ada hubungannya dengan acara tersebut.

"Klarifikasi........ saya tidak ada konfirmasi dengan acara ini, saya tidak tahu sebelumnya, kok nama saya ada di dalamnya ya?" tulis Gus Miftah di akun instagramnya.


Dalam pamflet tersebut, muncul foto Gus Miftah sebagai salah satu keynote speaker. Selain Gus Miftah, juga tercantum nama Gus Rofiq selaku staf ahli supranatural Gus Dur sebagai keynote speaker.

Di pamflet itu tertera logo PC GP Ansor Banyuwangi, Matan Banyuwangi, dan Perdunu. Kemudian terdapat tulisan Seminar Internasional bersama Ansor Banyuwangi Mewujudkan Perdamaian Dunia,

Selain dua pemateri di atas, adapula pemateri lain yakni Mochtar Nabeel (Pengamat Supranatural dari Universitas Al-Azhar), Abdul Fatah Hasan (Ketua Umum Perdunu), Fatchan Himami Hasan (Bendum PC GP Ansor Banyuwangi), dan Ali Nurfatoni (Sekjen Perdunu).

Seperti dikutip dari detik.com, Gus Miftah  menilai pihak-pihak yang mencatut namanya tersebut tidak memiliki etika. Sebab apa yang dilakukan mereka sudah merusak image dirinya yang setiap dakwahnya selalu menentang adanya perdukunan.


"Mbok nyatut nama itu pakai etika to," kata Gus Miftah saat dikonfirmasi, Jumat (19/2/2021).

Gus Miftah mengaku baru mengetahui namanya dicatut dalam pamflet Seminar perdukunan tersebut pada Jumat hari ini.

"Saya baru tahu hari ini. Saya dikasih tahu asisten saya yang ada di Trans7 kalau ada pamflet yang mencatut nama saya," ungkapnya.


Diakui Gus Miftah, memang beberapa hari yang lalu ada seseorang dari Banyuwangi menghubungi asistennya. Namun yang menghubunginya tidak mengatasnamakan Perdunu melainkan Ansor Banyuwangi. Itupun pihaknya belum memberikan jawaban bersedia atau tidak tampil di acara tersebut.

"Belum kita kasih iya atau tidak. Karena mengatasnamakan Ansor, terus kemudian asisten saya belum ketemu saya, karena untuk penjadwalan di masa pandemi ini asisten harus ngomong ke saya dulu. Tahu-tahu kok sudah ada gambar itu (pamflet)," katanya.

Gus Miftah menegaskan jika dirinya tidak ada urusan dengan Perdunu maupun organisasi lainnya yang berkaitan dengan perdukunan.


"Kalau saya tidak ada urusan sama profesi mereka. Mau perdukunan, mau persantetan tidak ada urusan sama saya. Tapi mbok nyatut nama itu pakai etika to," tegasnya. (det/wis)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update