Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

RSLI Surabaya Sukses Sembuhkan Pasien Covid-19 Varian Baru B.117 (Inggris) dan B.1351 (Afrika Selatan)

Tuesday, May 25, 2021 | 20:18 WIB Last Updated 2021-05-25T13:18:10Z

 


SURABAYA (DutaJatim.com) -  Ada kabar gembira dari pasien istimewa Covid-19 yang ditangani Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. Mereka adalah para PMI (Pekerja Migran Indonesia) penderita Covid-19 varian baru B.117 dan B 1351 yang Alhamdulillah dinyatakan sembuh.

Kabar gembira itu dilaporkan Laksmana dr IDG Nalendra DI, Sp.B,Sp.BTKV selaku Penanggungjawab RS Lapangan Indrapura   kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Satgas Covid-19 Jatim dan Dinkes Jatim serta ke Satgas Covid-19 Pusat.

Dalam rilisnya di tenda A yang dipandu Radian Jadid, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI, dr Nalendra menjelaskan bahwa hal itu merupakan hasil kerja keras para nakes dan relawan.

"Alhamdulillah kerja keras para nakes dan relawan serta doa dari semua pihak, RSLI berhasil menangani dan menyembuhkan pasien covid-19 dengan varian baru," katanya.

Ada dua pasien PMI masuk RSLI pada 7 Mei sebagai varian baru B.117 (strain Inggris) Ms. P tanpa komorbit. Namun setelah 14 hari perawatan kondisi klinisnya terus membaik dan dikonfirmasi 2x swab negatif maka dinyatakan sembuh dan bisa KRS (Keluar Rumah Sakit) pada 20 Mei 2021. 

Sedangkan pasien varian baru B.1351 (strain Afrika Selatan) Mr. M yang masuk tanpa gejala namun dengan komorbid, setelah 18 hari perawatan dan konfirmasi 2x swab negatif serta kondisi klinisnya sudah baik, dinyatakan sembuh dan bisa KRS pada 20 Mei 2021. 

“Kami telah menangani pasien covid-19 varian baru, dengan baik dan telah dinyatakan sembuh. Masyarakat khususnya di Jawa Timur tidak perlu terlalu panik dalam menyikapi adanya varian baru covid-19. Yang penting tetap menjalankan protokol kesehatan 5 M dengan baik, menjaga dan meningkatkan imunitas serta segera ke fasiltas kesehatan terdekat apabila ada gejala Covid-19.” terang dr Nalendra.

Ditangani Khusus

Sedangkan dr Fauqa Arinil Aulia, Sp.P.K. selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI mengatakan sesuai KMK (Keputusan Menteri Kesehatan) tentang penanganan covid-19, bagi mereka yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri dan terkonfirmasi Covid-19 maka harus menjalani masa isolasi dan penyembuhan minimal 14 hari. 

Di RSLI mereka ditangani khusus. Pasien PMI ditempatkan di zona lain,  tidak bercampur dengan pasien lokal. 

Mereka diisolasi terpisah dan dipantau  intensif dari nakes. Pemberian vitamin, olah raga, berjemur serta beragam aktifitas lainnya serta penyediaan sarana cafe, dan hiburan  untuk memberikan kenyamanan bagi pasien sehingga selama 14 hari menjalani perawatan dan isolasi, mereka tidak mengalami stress dan kejenuhan. 

Bagi yang memiliki komorbid, akan dipantau dan diberikan obat untuk menyelesaikan sakitnya. Monitoringnya juga lebih ketat. 
 
Selama ini RSLI menggunakan mesin swab PCR lama (3G) yang memiliki beberapa keterbatasan, untuk konfirmasi pada para pasien covid-19. 

“Kami telah mengirimkan 42 sampel/specimen ke Laboratorium ITD (belakang Kampus C Unair) dan ke Balitbangkes Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga hari ini kami memang baru mendapatkan 2 pasien yang terkonfirmasi covid-19 varian baru," kata dr Faqa.

Enam Kriteria
 
Sesuai SE Kemenkes, ada 6 kriteria penderita varian baru untuk dipastikan kesahihannya. Pertama, yang muncul pada daerah outbreak, yakni penularan yang cepat pada suatu wilayah. 

Kedua, orang dari perjalanan internasional, terkonfirmasi positif dengan CT Value yang rendah, dibawah 25. Ketiga, mulai menginveksi pada kelompok yang tidak rentan. Pada usia anak-anak banyak terkena. 

Kelima, pada penderita yang pernah terinveksi, lalu terinveksi Covid kembali (reinveksi) dan terakhir pada kejadian kematian dengan penyakit penyerta serta penyakit menular lainnya. 

Soal penanganan pasien Covid-19 dengan varian baru, dr. Amalia Martini, menjelaskan monitor ketat pasien mutlak dilakukan.

Peningkatan sistem imun melalui berbagai aktifitas, relaksasi dan asupan gizi dan makanan yang cukup, selalu dikedepankan. 

"Penanganan secara holistik yang terintegrasi melibatkan doter, perawat, apoteker, analis medis serta relawan pendamping merupakan upaya bersama mempercepat kesembuhan pasien.” pungkas dr. Amalia.   
 
Terakhir kata dr Nalendra, karantina minimal 14 hari, monitoring dan assesmen kondisi medis, serta konfirmasi 2x swab PCR negatif merupakan jaminan kesembuhan dan upaya memastikan tidak merebaknya varian baru tersebut. 

Bahkan ditambah  7 hari isolasi  tambahan serta monitoring lanjut dari dinkes/faskes setempat serta pantauan dari relawan pendamping membantu memastikan kondisi pasien tersebut sudah benar-benar sembuh,sehat dan tidak berpotensi menularkan. 

Sesuai data relawan PPKPC, di RSLI, setidaknya sudah 10.338 PMI yang masuk ke Jatim dan 91 orang diantaranya terkonfirmasi positif dan dirawat di RSLI. Dua diantaranya dengan varian baru B.117 dan B.1351. Sebanyak 57 orang sudah dinyatakan sembuh, termasuk dua orang dengan varian baru, sehingga tinggal 34 orang PMI yang dirawat di RSLI. 

Setahun beroperasi RSLI telah melayani 7.394 pasien, 7.050 sudah KRS (sembuh), dan masih merawat 62 orang pada hari ini. Tingkat kesembuhan RSLI sebesar 96,76 persen dengan kontribusi kesembuhan bagi nasional sebesar 0,43 persen,Jawa Timur 5,03 persen serta Surabaya 31,41 persen.(ima/ndc)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update