Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mantan Aktivis Organisasi Papua Merdeka: Sparatis Tidak Mampu Cabut Resolusi PBB

Monday, June 21, 2021 | 12:51 WIB Last Updated 2021-06-21T05:51:17Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Mantan aktivis Organisasi Papua Merdeka John Al. Norotouw mengatakan bahwa konflik di tanah Papua harus diatasi karena Tanah Papua bagian dari NKRI.
Papua sudah diakui dan dinyatakan oleh PBB  masuk dalam pangkuan Indonesia.

 
"Saya ingin menyatakan kepada seluruh Indonesia di lapisan mana pun sampai bapak Presiden. Indonesia disatukan dengan kebinekaan dari perbedaan. Papua sangat berbeda, tetapi diantara itu banyak dari berbagai suku mendiami Papua. Orang Papua lah yang sangat mencintai Indonesia dan setia menjadi warga Indonesia," kata John Al. Norotouw saat webinar  dengan judul Separitism and Terroism in Papua yang digelar oleh Perhimpunan Eropa untuk Indonesia, Senin (21/6/2021).

Menurut dia, Papua bagian dari Indonesia sudah final karena diakui oleh PBB. Bahkan pihak -pihak yang mau memerdekakan Papua tidak mampu mencabut resolusi atau keputusan PBB ini.  "Tidak punya dan tidak mampu mencabut resolusi itu, karena dipilih dari suara (negara berdaulat) di PBB," paparnya.


John Al.  Norotow merupakan mantan anggota OPM dan sekarang telah menyadari kekeliruannya dan menyatakan kesetiaannya kepada NKRI. Menurutnya, apa yang dilakukannya dulu dengan para KKB sangat jauh berbeda. "Dulu waktu saya berjuang itu tidak pernah menyakiti orang Papua. Tapi, sekarang ini   KKB melakukan kekerasan dan menewaskan  orang Papua. Kalau dulu, yang kita temui adalah Pemerintah. Seperti dulu pernah bertemu dengan Presiden Amerika John F. Kennedy, Ronald Reagent. Tapi, sekarang ini seperti Beni Wenda bertemu dengan LSM yang bisa mendatangkan uang atau menguntungkan kepentingannya,"paparnya.


Menurutnya, orang Papua itulah orang yang sangat cinta dan loyal  dengan NKRI. Ia menambahkan, di Papua ini ada bermacam-macam suku ada atau bisa disebut sebagai Taman Mini. Untuk itu, lanjutnya, membangun Papua itu mempertimbangkan keberagaman yang ada di Papua. Pemerintah saat ini memberikan paket istimewa atau perhatian luar biasa dengan adanya dana Otsus Papua. Dia menilai, dengan adanya dana tersebut bila dikelola dengan baik maka Papua akan maju dibandingkan dengan yang lainnya. "Itu karena ada oknum yang melakukan korupsi. Kalau orang luar dagang pinang, kita masih bisa mengambil biji yang jatuh. Tapi, kalau korupsi semua habis dimakan tidak ada sisa. Seperti meja yang bersih,"terangnya. 


Dikatakannya, sudah saatnya fokus dalam membangun Papua yang dicintai. Dia mengaku mengambil keputusan untuk bergabung dengan Pemerintah Indonesia, demi untuk rakyat Papua yang sejahtera dan maju. (Hud)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update