Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bawa 250 Paket Sembako ke Kampung 1001 Malam Dupak, Khofifah Blusukan Temui Warga 'Unregistered People'

Sunday, July 25, 2021 | 11:00 WIB Last Updated 2021-07-25T04:00:18Z

 


SURABAYA (DutaJatim.com) -  Tidak sedikit warga di kampung kumuh terdampak hebat pandemi Covid-19. Untuk itu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penyisiran. Salah satunya ke kampung 1001 malam Dupak Surabaya, untuk memberikan paket sembako.

Warga di sini mayoritas sebagai unregistered people. Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Pemprov Jatim menggelontor bantuan sosial (bansos) kepada warga. 

Isi paket bahan pokok itu berupa sembako berisi 5 kg beras, 10 bungkus mi Instan, minyak goreng, kecap dan sarden.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kali ini menyasar 250 warga yang tinggal di  bawah jembatan layang atau disebut kampung  1001 malam di  Kelurahan Moro Krembangan dan Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jumat (23/7/2021) sore. 

Orang nomor satu di Jatim itu blusukan dengan menyalurkan bantuan kepada warga di dua kelurahan tersebut. 

Bahkan, untuk mengetahui kondisi warga, Gubernur Khofifah pun menyeberang sungai dengan menaiki rakit untuk menjangkau warga yang tinggal di Kampung 1001 malam, wilayah Dupak Surabaya. 

Bukan tanpa alasan, pemberian bantuan sembako di kedua kelurahan tersebut dikarenakan banyak warga yang ditemui tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial karena tidak terdata sebagai warga setempat. 

"Jika biasanya kita berbagi kepada masyarakat yang kita temui di setiap kunjungan ke daerah. Kali ini secara khusus saya mendapat informasi bahwa daerah-daerah slum area  seperti ini banyak ditemukan unregistered people," ungkap Gubernur Khofifah usai menyerahkan bantuan sembako langsung ke rumah warga.

Kata dia, masyarakat yang tinggal di kaki jalan tol dan bantaran sungai, dalam pendataan disebut sebagai exclusion error. 

Mereka tidak teregistrasi sebagai penerima bansos. Baik bansos dari pemerintah pusat maupun daerah karena identitas mereka bukan warga setempat.

"Inilah yang jika di dalam pendataan disebut sebagai exclusion error, harusnya mereka masuk tapi ternyata terexcluded karena identitas personal atau KTP mereka, terang Gubernur Khofifah.

Kalau dilihat, mereka semua ini eligible (berhak) untuk menerima program bansos, karena tidak teregistrasi maka belum menerima bansos, imbuhnya.

Untuk itu, mantan Menteri Sosial RI itu pun menyampaikan terima kasih kepada warga yang telah menyampaikan informasi. 

Dia akan terus melakukan penyisiran di berbagai lokasi untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang belum mendapatkan Bansos atau masuk kategori Exclusion Error.

Pemberian bansos tersebut disambut ceria oleh warga yang tinggal di bawah jalan tol Dupak. Mereka merasa gembira ketika bansos tersebut diterima dan diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah. 

Febry (27 tahun), warga Kampung 1001 malam itu menyampaikan terima kasih. Dia mengaku selama pandemi Covid-19, dan warga lainnya jarang mendapatkan bantuan. 

Wanita yang keseharinya bekerja sebagai pengamen itu mengaku senang atas kehadiran Gubernur Khofifah. 

Dia merasa bangga, karena di tengah-tengah kesibukannya, Gubernur Khofifah bersedia menyempatkan diri berkunjung dan bertemu dengan masyarakat kecil. 

"Baru kali ini saya bertemu dengan Bu Gubernur dan mendapat bantuan langsung. Kami jarang mendapat bantuan, bahkan selama Covid seperti ini," ungkapnya.

Untuk menata kehidupan masyarakat yang masih tinggal di daerah kumuh khofifah akan melakukan kordinasi dengan walikota Surabaya untuk bersama- sama menyiapkan rusun. 

Saat ini Pemprov Jatim telah memiliki empat rusun yang disewakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang kesemuanya berada di Surabaya. 

Ke depan Pemprov akan membangun kembali untuk hunian bagi masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh.(ima/ndc)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update