Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Banyak Korban Erupsi Semeru Menjerit karena Luka Bakar, Warga Mengungsi di Tiga Lokasi

Saturday, December 4, 2021 | 21:49 WIB Last Updated 2021-12-04T14:50:59Z


Video letusan Gunung Semeru Sabtu 4 Desember 2021.


LUMAJANG (DutaJatim.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan kondisi di daerah bencana erupsi Gunung Semeru Sabtu malam. BNP menjelaskan ada tiga lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru. Selain itu ada pula pengungsian sektoral di lapangan.


"Lokasi pengungsian yang saat ini sudah terisi di tiga desa dan di dua kecamatan," kata Kepala BNPB, Mayor Jenderal TNI Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan via kanal YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (4/12/2021).


Tiga lokasi pengungsian itu adalah:


1. Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang

2. Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang

3. Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang


"Tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini tengah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoran di lapangan, di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang," katanya.


BNPB melakukan kajian cepat, pendataan, evakuasi, dan tindakan yang perlu dalam penanganan darurat korban erupsi Gunung Semeru. Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya menuju lokasi kejadian untuk menolong warga.


Belum diketahui adanya korban meninggal dunia. Namun sejumlah warga dilaporkan mengalami luka bakar. Warga yang mengalami luka bakar dibawa ke puskesmas terdekat. Salah satunya di Puskesmas Penanggal.


Adapun suasana Puskesmas Penanggal di Kecamatan Candipuro berubah. Puluhan warga membawa korban yang terkena luka bakar dengan sepeda motor atau kendaraan yang ada. Mereka ada yang menjerit kesakitan karena kulitnya melepuh.



Rata-rata warga yang dibawa ke Puskesmas Penanggal lantaran mengalami luka bakar dari gumpalan awan panas yang turun saat Semeru erupsi. Para korban terus berdatangan. Para korban kebanyakan mengalami luka bakar di sekujur tubuh. Sementara kapasitas perawatan puskesmas overload.


"Lebih 10 pasien kami rawat. Kapasitasnya overload," kata Kepala Puskesmas Penanggal Lumajang, dr Lya Aristini, seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (4/12/2021) malam.


Dia mengaku pihaknya merawat pasien luka bakar baik kondisi berat atau ringan. Namun rata-rata kondisinya berat dan ada yang tidak sadarkan diri. 


Tampak para korban luka bakar memakai infus dan dirawat apa adanya. Mereka dijaga keluarganya yang juga mengalami luka bakar. Kebanyakan para korban kulitnya melepuh dan memerah karena terkena awan panas.


Lya menambahkan luka bakar kebanyakan di area wajah. Sehingga memang dibutuhkan rujukan ke tempat fasilitas kesehatan. Diketahui korban luka bakar di bagian wajah dan dada rawan menyebabkan sesak napas dan mempengaruhi paru-paru.


"Kasusnya banyak luka bakar, parah, luasnya sangat luas, daerah wajah banyak. Jadi memang butuh rujukan. Sekujur tubuh," ujarnya.


Lumajang-Malang Putus Total


Besarnya erupsi dan semburan awan panas guguran Gunung Semeru membuat Jembatan Perak, penghubung Lumajang-Malang, ambruk. Arus lalu lintas pun lumpuh total.


Ngatemi (53), warga Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, mengatakan Jembatan Perak di Dusun Sumber Puring ambrol diterjang banjir lahar dari Gunung Semeru. Jembatan penghubung Kecamatan Pasirian, Lumajang, dengan Kecamatan Dampit, Malang, itu tidak bisa dilewati lagi.


"Sekitar pukul 16.00 WIB, Jembatan Perak ambruk diterjang lahar panas Gunung Semeru. Arus lalu lintas lumpuh total akibat Jembatan Perak tidak bisa dilintasi," ujar Ngatemi.


Berdasarkan keterangan Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB.


"Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/12/2021).


Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan berbau belerang. Selain itu, berdasarkan laporan visual, beberapa titik lokasi juga gelap akibat kabut abu vulkanik.


Berdasarkan catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang-lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang-lebih 500 meter di bawah kawah.


Akibat adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.


"Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi, dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat," ujarnya.


Selain wilayah Kabupaten Lumajang, BPBD Kabupaten Malang mencatat ada lima kecamatan di Kabupaten Malang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru. Sejauh ini, wilayah Kabupaten Malang aman dari guguran awan panas.


Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan berdasarkan laporan yang dia terima, ada lima kecamatan terdampak abu vulkanik. Lima kecamatan itu adalah Ampelgading, Wajak, Turen, Tirtoyudo, serta Dampit.


"Namun tidak parah karena bersamaan dengan hujan deras," kata Sadono seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (4/12/2021) malam. (det/nas)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update