Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gus Miftah Ajari Prabowo Berdoa kepada Allah SWT agar Menang Pilpres 2024 dengan Guyon

Thursday, May 4, 2023 | 09:16 WIB Last Updated 2023-05-04T02:27:47Z

 

Prabowo Subianto saat menghadiri open house Ponpes Ora Aji yang diasuh Gus Miftah (Foto: MPI/Erfan Erlin)




SLEMAN (DutaJatim.com) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikenal dekat dengan kiai dan ulama. Karena itu meski lelah setelah menggelar pertemuan dengan ribuan purnawirawan TNI-Polri, Prabowo masih menyempatkan diri hadir dalam acara open house yang diadakan Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Miftah Maulana Habibburohman (Gus Miftah) pada Rabu (3/5/2023) malam. 


Yang menarik, dalam ceramahnya, Gus Miftah meminta Prabowo agar berdoa kepada Allah SWT supaya bisa menjadi Presiden RI. Namun kadang berdoanya bisa dilakukan dengan cara bercanda sebab Allah sendiri menyukai orang yang suka bercanda. Gus Miftah kemudian mencontohkan bagaimana seharusnya Prabowo berdoa agar bisa terpilih menjadi presiden mengingat sebelumnya sudah dua kali gagal.


"Allah itu juga bisa diajak guyon (bercanda-Red), makanya kalau saya jadi Pak Prabowo besok doanya begini, ya Allah saya besok nyalon presiden lagi, sudah dua kali nggak jadi ya Allah masa besok nggak jadi lagi ya Allah, kira-kira begitu. Allah langsung nyoh tak kasih Pak Prabowo, begitu jenderal, pakai guyon saja," kata Gus Miftah disambut tawa Prabowo.


Ia menyambut baik kedatangan Prabowo di ponpesnya. Menurutnya kedatangan Prabowo menunjukan bahwa ketua umum Partai Gerindra itu ingin menyambung rasa cinta dan kasih sayang.  "Orang yang mau silaturahmi, apa janji Allah? Satu, dipanjangkan umurnya, semua yang hadir panjang umur, Pak Prabowo panjang umur," ungkapnya. 


Gus Miftah juga mengatakan bahwa rasulullah menjanjikan kesehatan dan rezeki bagi orang yang mau silaturahim. Selain itu, ia juga mengajak antarumat beragama untuk hidup rukun. "Pak Prabowo dimana-mana bilang sama saya, 'Gus, kalau bangsa ini bikin besar ayo rukun, akur, bersama', setuju? nggak usah saling menjelek-jelekan," ajaknya. 


Sementara itu Prabowo mengaku sempat agak kelelahan usai bertemu purnawirawan TNI-Polri dalam acara reuni akbar dan hala bihalal di JEC, DIY, pada Rabu (3/5/2023) siang. Namun rasa lelah itu diakuinya hilang setelah menyambangi Ponpes Ora Aji dan bertemu Gus Miftah.


"Harus saya sampaikan bahwa hari ini sebenarnya saya tadinya cukup lelah karena beberapa ada jam ada acara dengan belasan ribu purnawirawan. Mantan panglima saya, mantan komandan saya, mantan anak buah saya, mantan rekan-rekan saya, lelah. Tapi begitu masuk ke sini kok rasanya kembali semangat," ujarnya. 


Santai Sering Diejek


Prabowo Subianto sering diejek oleh politisi PDIP dan rival politiknya sering gagal jadi presiden. Namun Prabowo santai saja menanggapinya. Prabowo menegaskan, bahwa dirinya tidak mengenal kata menyerah.


"Ada yang mengejek saya waktu itu,  Prabowo ini sudah berapa kali kalah masih mau maju lagi. Dia tidak tahu bahwa Prabowo Subianto adalah pejuang merah putih. Saya dididik dari hari pertama sebagai prajurit oleh pelatih-pelatih oleh senior-senior saya oleh angkatan 45 saya dididik tidak mengenal menyerah," kata Prabowo yang menghadiri Reuni Akbar dan Halal Bihalal Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) di Yogyakarta Expo Center (JEC), Rabu (3/5/2023).


Prabowo mengatakan, dirinya memegang teguh apa yang diajarkan Jenderal Besar Sudirman. Ia menegaskan, dirinya akan berjuang hingga titik darah penghabisan.


"Selama hayat ada di kandung badan kita berjuang terus sampai titik darah yang penghabisan saudara-saudara," ujarnya dikutip dari republika.co.id.


Selain itu Prabowo juga mengaku, bahwa dirinya meneladani pesan seniornya Almarhum Jenderal (Purn) Wijoyo Suyono yang mengatakan, bahwa tidak ada kata menyerah bagi seorang pejuang sebelum masuk liang kubur.


"Jadi yang mengenye saya yang mengejek saya,  saya katakan Prabowo jatuh, tapi Prabowo bangkit kembali. Karena tidak ada kata menyerah di dalam hati seorang pejuang. Menang kalah biasa. Jangankan memang kalah, mati dalam pertempuran kita siap apalagi," tegasnya.


"Selama hayat masih di kandung badan, selama tenaga masih ada, selama dirasakan kita diperlukan oleh bangsa dan negara, selama kita masih mampu  memberi sumbangan kepada negara dan bangsa selama itu lah kita harus berjuang dan mengabdi," katanya. (rpk)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update