NGANJUK (DutaJatim.com) - Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono didampingi Kadinsos Jatim Restu Novi Widiani membebaskan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung di Nganjuk. Adhy ingin Jatim bebas dari pemasungan.
"Ini bagian dari melindungi hak hak manusia, sesuai dengan Asta Cita nomer satu bagaimana ideologi Pancasila dan perlindungan hak manusia," kata Adhy Karyono usai mengevakuasi ODGJ korban pasung di Nganjuk, Selasa (11/2/2025).
Adhy turun langsung dalam proses evakuasi pembebasan ODGJ korban pasung berinisial MD (30) mulai dari melepas pasung, menyisir rambut, hingga memakaikan baju. Pada proses evakuasi ini Adhy didampingi petugas Jatim Social Care (JSC) dan dari RSJ Menur.
"Kita tidak ingin ada yang termasuk ODGJ atau stress atau apapun yang tidak dalam perlindungan hidup di dalam keluarga tapi juga masih ada pemasungan, ini kan tidak baik," katanya.
Selain MD, ada empat orang ODGJ lain yang dibebaskan dan dirawat di RSJ Menur antara lain inisial MA(39) asal Desa Juwet, Kecamatan Nggrogot, R (49) dari Desa Sumberkepuh, Kecamatan Tanjunganom, E(33) dari Desa Bangsri, Kecamatan Kertosono, dan P asal Desa Bangsri, Kecamatan Kertosono (44).
Usai pembebasan ini, Adhy juga menyaksikan pemberangkatan Tim bebas pasung dan klien ODGJ korban pasung menuju RS Jiwa Menur Surabaya dari Pendopo Kabupaten Nganjuk.
"Kita punya rumah sakit jiwa Menur yang memang spesialis menangani tentang persoalan ODGJ dn stress berat, psikosomatis, dan sebagainya, skizofrenia," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Sosial Jatim, saat ini masih ada 253 ODGJ di Jawa Timur yang masih menjadi korban pasung. Dan kini berkurang 5 orang sehingga masih ada 248 orang ODGJ lagi yang terpasung.
"Kita cek dari data kita banyak sekali ya dan sekarang berangsur angsur berkurang, kalau kita lihat di 2025 di dalam e-pasung kita punya data di Jawa Timur ada 253 orang, ini menjadi PR kita dan beberapa kabupaten kota sudah mulai berkurang," ujarnya.
Berdasarkan data itu terlihat bahwa ODGJ korban pasung di Jawa Timur masih tinggi. Dia berharap tahun ini Jawa Timur bisa bebas pasung meski masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target itu. Salah satunya kesadaran masyarakat dan keluarga. * det
No comments:
Post a Comment