Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

9.892 Boks Masker Disebar ke 63 Puskesmas di Surabaya

Thursday, March 5, 2020 | 11:36 WIB Last Updated 2020-03-05T04:36:22Z

SURABAYA (DutaJatim.com)  -  Warga Kota Surabaya tidak perlu cemas tidak dapat masker. Sebab Pemerintah masih memiliki stok masker yang cukup banyak. Warga diminta tidak panik.

Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya pun sudah mendistribusikan sekitar 9.892 boks masker yang setiap boks isinya 50 lembar ke 63 puskesmas di Kota Pahlawan, Jawa Timur. Tujuannya untuk dipakai warga guna antisipasi penyebaran virus corona.


"Jadi, dalam rangka darurat bencana itu, masing-masing kelurahan mendapatkan masker 10 boks," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, di Surabaya, Kamis 5 Maret 2020 pagi tadi.

Febria mengatakan, langkah tersebut sudah sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2017 tentang standar pelayanan kefarmasian. Proses perencanaan kebutuhan obat per tahun dilakukan berjenjang, di mana PKM diminta menyediakan data pemakaian obat.


Selanjutnya Instalasi farmasi kabupaten/kota melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat di wilayah kerjanya, menyesuaikan anggaran yang tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan obat, buffer stok serta menghindari stok berlebih.

"Makanya, Dinkes melakukan pengadaan untuk persediaan selama 18 bulan dengan perhitungan buffer 6 bulan. Persediaan itu kemudian didistribusikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan," kata Febria.


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya sudah membagi-bagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Januari 2020 atau tepatnya ketika ada ramalan bahwa akan ada gunung meletus sesuai dengan prediksi BMKG.

"Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan yang sesuai dengan BMKG bahwa akan ada gunung meletus? Sebetulnya pada saat itu saya sudah perintahkan kepada dinkes untuk menyimpan persediaan masker, persediaan baju yang kayak astronot. Jadi, bukan hanya masker tok yang saya simpan, kita punya itu," katanya.

Risma mengatakan masker dan baju khusus itu sebetulnya dipersiapkan apabila sewaktu-waktu ada kejadian gunung meletus seperti ramalan tersebut. 

Hal serupa pernah dilakukannya ketika ada kejadian Gunung Kelud meletus, yang mana saat itu Pemerintah Kota Surabaya membagi-bagikan masker kepada seluruh warga Kota Surabaya.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa posisi masker-masker itu kini berada di kelurahan-kelurahan se-Kota Surabaya, bukan lagi di Dinas Kesehatan.


Ia juga menegaskan bahwa alasan utama didistribusikan ke kelurahan supaya ketika ada kejadian yang tidak diduga, bisa langsung gerak cepat membagi-bagikan kepada warganya.

"Jadi, sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan. Itu sudah saya bagikan sejak Januari. Kalau ada kejadian, warga bisa lebih cepat dibagikan maskernya, tidak perlu nunggu aku,” katanya.

Tak lama kemudian, ada kejadian virus corona ini, sehingga dia kembali menanyakan kepada Dinas Kesehatan soal distribusi masker ini. Bahkan, ia juga meminta untuk terus membagikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan.

"Jadi, sekali lagi sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan aku terus menimbun, itu juga gratis tidak saya jual," katanya. (nas/ant)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update