Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Masjid Sunan Ampel Gelar Salat Idul Fitri, tapi Protokol Kesehatan Sangat Ketat

Friday, May 22, 2020 | 22:04 WIB Last Updated 2020-05-22T15:04:15Z

Salat Tarawih di Masjid Sunan Ampel Surabaya.



SURABAYA (DutaJatim.com) - Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah jatuh pada hari Minggu 24 Mei 2020. Sejumlah masjid di Kota Surabaya diperkirakan tetap menggelar Salat Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19. Namun takmir masjid menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk jamaah salat id.

Salah satunya Masjid Sunan Ampel dan Masjid Rahmat. Masjid Sunan Ampel sendiri tetap melaksanakan kegiatan keagamaan seperti pada Ramadhan tahun sebelumnya. Misalnya tetap menggelar salat Tarawih, tadarus, dan iktikaf. Begitu juga pelaksanaan salat Idul Fitri Minggu besok. 

”Salat Id kemungkinan besar tetap dilaksanakan. Sebab, sampai saat ini belum ada pemberitahuan baru dari pengelola masjid,” kata pengelola Masjid Agung Sunan Ampel, Abdul Nasir, kemarin.
Meski demikian dia mengatakan protokol kesehatan tetap harus dijalankan oleh seluruh jamaah.
Mulai physical distancing, masuk ke bilik sterilisasi untuk disemprot disinfektan, hingga mengenakan masker. Bahkan kali ini protap kesehatan akan diperketat. Harus menerapkan physical distancing.

Nasir mengakui selama salat Tarawih, belum semua jamaah menerapkan physical distancing. Meski jumlah yang melanggar hanya sedikit, tetap saja kondisi tersebut dinilai membahayakan jamaah. Kali ini dia tidak mau pelanggaran itu kembali terjadi, pengawasan akan dilakukan lebih ketat saat Salat Idul Fitri.

”Seluruh jamaah terus diawasi. Mulai dari datang hingga masuk ke masjid. Kemudian, kami telah meminta sebelum melaksanakan salat, sang imam mengimbau agar seluruh jamaah bisa jaga jarak,” ujarnya.

Meski ada penerapan physical distancing, pihaknya tidak membatasi jumlah jamaah.  Tapi melihat kondisi saat ini, Nasir memprediksi masyarakat yang datang ke Masjid Sunan Ampel untuk melaksanakan Salat Id akan menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebab sejak diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tidak ada pengunjung dari luar Surabaya. 

Seandainya ada pun jumlahnya sangatlah sedikit. Selama Ramadhan, mayoritas jamaah yang datang ke Sunan Ampel merupakan warga Surabaya. 


”Jadi, sepertinya yang mengikuti salat Id sangat sedikit. Tidak lebih dari 200 jamaah,” katanya.
Selanjutnya untuk menghindari adanya kerumunan, setelah Salat Id, masyarakat diminta segera pulang ke rumah masing-masing. Tidak boleh terlalu lama berada di kawasan Sunan Ampel. 

Bagi-bagi Masker

Bukan hanya itu, kata Nasir, ratusan masker juga telah disiapkan. Salah satu alat pelindung diri itu akan diberikan kepada jamaah yang tidak membawa masker.

”Khusus pelaksanaan Salat Id, masker gratis kami siapkan. Soalnya, kasihan sudah susah payah datang, masak gara-gara tidak mengenakan masker, jamaah tidak bisa beribadah,” katanya. 

Masjid tertua di Surabaya, Masjid Rahmat, juga diperkirakan tetap menggelar Salat Idul Fitri. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel, salah satu Wali Songo.
Imam Rawatib Masjid Rahmat Surabaya, Ahmad Moertadji, mengatakan, Masjid Rahmat Surabaya akan mengadakan Salat Idul Fitri 1441 Hijriyah. Pengurus Masjid Rahmat Surabaya juga akan menjalankan protokol kesehatan pada para jamaah. "Ya, karena di masa pandemi Covid-19," katanya.

Namun pengurus Masjid Al Falah Surabaya, Wirawan Dwi, mengaku masjid yang berada di tengah Kota Pahlawan ini tidak mengadakan Salat Idul Fitri. "Ini karena Surabaya semakin 'merah' di masa Pandemi ini," katanya.
Keputusan para pengurus Masjid Al Falah Surabaya ini karena kondisi masjid memang tidak memungkinkan. Terlebih lagi karpet masjid tidak bisa digulung, guna disterilkan. "Posisi masjid ini di tempat strategis. Kami tidak akan bisa menyeleksi para jamaah, beda halnya dengan masjid-masjid yang ada di dalam perumahan," katanya.

Malang Tak Dilarang

Sementara itu, Pemerintah Kota Malang tidak melarang masyarakat menggelar salat Idul Fitri 2020 berjamaah di masjid maupun lapangan saat pandemi Corona Covid-19. Namun pemkot memperingatkan masyarakat agar patuh protokol penanganan dan pencegahan Covid-19.

Walikota Malang Sutiaji mengatakan, pemerintah kota hanya mengimbau pada masyarakat agar semua kegiatan peribadahan dan perayaan Idul Fitri 2020 dilaksanakan di rumah saja selama pandemi Corona Covid-19 ini.

"Kami tidak melarang masyarakat untuk beribadah. Tapi kami imbau beribadah di rumah saja selama pandemi ini," kata Sutiaji melalui keterangan tertulis di Malang, Rabu, 20 Mei 2020.

Pemkot Malang menggelar rapat koordinasi bersama takmir masjid dan pengurus organisasi keagamaan di ruang sidang Balai Kota Malang. Ada sejumlah pandangan berbeda yang muncul dari peserta rapat tersebut.

Pendapat pertama meminta pemkot mengeluarkan surat edaran melarang atau mengizinkan salat Idul Fitri 2020 tetap digelar dengan mengacu protokol pencegahan Covid-19. Ada pula cukup mematuhi imbauan tak menggelar ibadah di masjid dan lapangan.

Walikota Malang pun menilai tak perlu menerbitkan surat edaran lagi tentang pelaksanaan ibadah Idul Fitri. Sebab sudah ada peraturan Walikota Malang nomor 17 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Malang.

Berdasar aturan itu, maka Pemkot mengizinkan ibadah Idul Fitri 2020 tetap digelar di masjid dan lapangan. Tapi tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Penyelenggara juga harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan ibadah. "Jadi tidak perlu lagi ada regulasi baru, sebab aktivitas ibadah berjemaah diatur dalam perwali," kata Sutiaji. (l6/sjc)

Foto ilustrasi: detik.com

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update