Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gubernur Khofifah Ajukan Kerjasama Maritim dan Pendidikan Vokasi Pada Australia Barat

Thursday, November 7, 2019 | 20:28 WIB Last Updated 2019-11-07T13:28:42Z


SURABAYA (DutaJatim.com) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengembangkan  pendidikan vokasi di berbagai lembaga pendidikan di Jawa Timur. Sebagai upaya pengembangan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menawarkan kerjasama pendidikan vokasi kepada Pemerintah Australia Barat.

“Pendidikan vokasi kebutuhannya sangat besar di Jatim. Tahun depan kerjasama provinsi Jawa Timur dengan Australia Barat telah berusia 30 tahun.  Apa yang bisa kita  perbarui kerjasama akan kita lakukan, khususnya pendidikan, pariwisata dan perdagangan ,” ujar Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim saat menerima Menteri Australia Barat, Peter Tinley di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/11/2019).

Saat ini, jelas Gubernur Khofifah, Jatim sedang fokus terhadap pendidikan vokasi, utamanya SMK. Melalui pendidikan vokasi tersebut, diharapkan dapat membentuk keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

“Sekarang sudah  keluar Keputusan Presiden tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari - Malang. KEK ini khususnya di bidang digital IT dan pariwisata. Kita berharap akan ada kemungkinan kerjasama tidak sekedar SMK, tetapi juga  setelah mereka lulus SMK bisa mendapatkan penguatan skill khususnya melalui skema working holiday visa yang bisa kerja magang sampai 2 tahun di perusahaan di Australia sesuai bidang masing- masing terutama sektor maritim.  Program kerjasama antara Jatim dengan Australia Barat terutama untuk pendidikan vokasi secara khusus digital IT juga akan kami jadikan prioritas,” kata mantan Menteri Sosial RI di era Presiden Jokowi ini.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyampaikan, bahwa saat ini sudah mulai tumbuh  sekitar 300- an start up di Jatim serta  perkembangan perusahaan  e-commerce yang membutuhkan skill khusus.  Karena, persoalan tersebut menjadi kebutuhan di era industri 4.0. Misalnya saat ini kita sangat  kekurangan sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang coding.

Terkait hal tersebut, Khofifah pun mengusulkan adanya  kerjasama pelatihan teknis secara spesifik untuk mendapatkan ahli coding. Harapannya, ahli coding bisa mensupport perkembangan start up yang sedang  tumbuh subur di Jatim.

“Kita berharap  bisa mendapatkan secara spesifik technical training untuk mendapatkan ahli coding untuk mensupport start up yang tumbuh cukup pesat di Jatim,” ajaknya.

Tawaran Australia Barat


Selain itu, orang nomor satu di Jatim ini juga menyambut baik peluang potensi kerjasama bidang maritim yang ditawarkan Menteri Australia Barat. Kerjasama tersebut bisa dilakukan dengan melihat potensi Indonesia dan Australia. Untuk Jatim sendiri, potensi yang sangat besar adalah Ikan Tuna. 

Karena itu, Australia Barat diharapkan bisa melakukan investasi pengolahan Ikan Tuna di Jatim, serta dapat mencarikan akses pasarnya. Gubernur Khofifah juga menginginkan ada pengolahan Ikan Tuna dalam bentuk fillet,   sarden serta pritein ikan yang sangat terkenal di Australia. Sehingga ada nilai tambah bagi masyarakat penghasil Ikan Tuna di beberapa area di Jatim. 

“Kita punya potensi untuk Ikan Tuna. Ikan Tuna di Jatim besar sekali produksinya. Kita berharap Australia Barat akan invest untuk industri  pengolahan Ikan khususnya ikan  Tuna di sini. Kemudian pasarnya nanti dari Australia Barat mencarikan akses,” tuturnya sambil menjelaskan saat ini Ikan Tuna besarnya bisa sampai 2 meter. Yang terbesar ini ada di Sendang Biru Malang dan saat ini sebagian besar  langsung diekspor dalam bentuk ikan.

Lebih lanjut disampaikannya, dalam memproduksi ikan diharapkan ada proses pengolahan, pengemasan kemudian baru dijual. Atau yang biasa disebutnya dengan istilah “petik, olah,  kemas, jual”. 

“Makanya seperti Ikan Tuna di Sendang Biru Malang, kita berharap ada pengolahan di dekat penghasil Ikan Tuna, di Malang bagian selatan itu. Tidak dijual mentahan,” tegasnya.


 Usia 30 Tahun



Sementara itu, Menteri Australia Barat Peter Tinley mengatakan, kerjasama Australia Barat dengan Jatim akan memasuki usia ke-30 tahun pada tahun 2020. Karena itu, pihaknya ingin kolaborasi yang lebih erat lagi dengan Jatim. Ada pembahasan beberapa kerjasama yang akan ditingkatkan antara Australia Barat dengan Jatim. Antara lain pendidikan dan vokasi yang merupakan kekuatan Australia Barat, juga termasuk pariwisata.

Selain itu juga kerjasama di bidang maritim akan dikembangkan terutama untuk mendukung perkapalan Jatim, memberdayakan anak-anak muda Jatim sehingga mempunyai kapasitas seperti standar Australia.

“Salah satunya melalui penggunaan fasilitas yang ada yaitu working holiday visa. Yang mana saat ini diberikan kepada 1.000 anak muda Indonesia agar bisa bekerja di Australia Barat. Nanti coba kita bersama Ibu Gubernur akan dikelola beberapa kuota yang bisa diberikan untuk Jatim. Sehingga akan dapat mendukung industri yang ada di sini,” imbuhnya. (gas/hms)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update